Dublin, Kota Murah untuk Mobil Bekas dan Kota Mahal untuk Makanan
Astaga, Harga Toyota Yaris Hanya Rp 12 Juta
Senin, 01 Agustus 2011 – 01:51 WIB
Dublin, Irlandia, termasuk kota unik di Eropa. Ada sekitar 200-an WNI (warga negara Indonesia) yang tinggal di sana. Apa saja keunikannya? Berikut catatan wartawan Jawa Pos Kardono Setyorakhmadi yang baru pulang dari kota tersebut.
=========================
KEUNIKAN pertama yang INDOPOS rasakan, di jalanan Dublin sulit sekali dijumpai motor berseliweran. Kalaupun ada, mungkin satu atau dua moge (motor gede). Apakah tingkat kesejahteraan penduduk di sana sudah rata-rata tinggi sehingga tak bu tuh lagi motor? Atau angkutan publiknya su dah sangat bagus dan memadai? Ternyata, bukan itu alasannya.
”Sebab, harga mobil bekas di sini sangat murah. Ka rena itu, orang lebih baik membeli mobil be kas daripada motor,” kata Robby Ihsan, WNI yang bekerja sebagai chef di Hotel The Gib son, kala ditemui. ”Coba tebak, berapa harga mobil saya? Itu saya beli bekas,” kata ayah dua anak tersebut sambil menunjuk mobil Mercedes (Mer cy) A140 miliknya.
INDOPOS lantas menyebut kisaran harga yang kalau dirupiahkan menjadi Rp 90 juta hing ga Rp 100 jutaan. Sebab, di Indonesia, pa saran mobil tersebut memang berkisar di harga itu. Jawaban tersebut membuat Rob by berkernyit. Dia lantas menghitung uang rupiah yang disebut Jawa Pos itu dan me ngonversikan ke mata uang euro. ”Wah, harga yang Anda sebut terlalu mahal,” ujar le laki yang bekerja sambilan di bisnis jual beli mobil bekas itu. Jawa Pos lantas penasaran dan bertanya ten tang harga Mercy A140 tersebut. ”Di sini hanya 700 euro,” ujar Robby.
Dublin, Irlandia, termasuk kota unik di Eropa. Ada sekitar 200-an WNI (warga negara Indonesia) yang tinggal di sana. Apa saja keunikannya? Berikut
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala