Dudhie Makmun juga Dituntut 3 Tahun
Senin, 26 April 2010 – 12:53 WIB
JAKARTA - Anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dudhie Makmun Murod yang menjadi terdakwa kasus dugaan suap terkait pemilihan Miranda Swaray Goeltom menjadi Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI), dituntut tiga tahun penjara dan denda Rp150 juta. Jika denda tak dibayar, maka hukuman ditambah hukuman 6 bulan kurungan.
Dudhie didakwa telah melanggar Pasal 5 ayat 2 junto Pasal 5 ayat 1 UU Tipikor. Tuntutan serupa sebelumnya ditujukan kepada kolega Dudhie di DPR RI, Udju Djuhaeri. "Kami meminta kepada majelis hakim yang menyidangkan dan mengadili perkara ini untuk menyatakan terdakwa Dudhie Makmun Murod terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi. Kami meminta kepada majelis hakim menjatuhkan vonis tiga tahun penjara dan denda Rp150 juta subsider 6 bulan penjara," beber jaksa M Rum saat membacakan surat tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Senin (26/4).
Baca Juga:
Di hadapan majelis hakim yang diketuai Nani Indrawati, JPU menuding Dudhie menerima menerima duit Rp1 miliar dari Arie Malangjudo, stafnya Nunun Nurbaeti. Diduga Nunun merupakan tim sukses Miranda. Hanya saja, belum ada saksi yang menyatakan itu (hubungan Nunun dan Miranda). Duit-duit itu disebut jaksa dibagi-bagikan oleh Dudhie kepada sejumlah anggota DPR lain; seperti Emir Moeis, Englina, dan Agus Condro.
"Mengenai menerima gratifikasi. Bahwa pada 8 Juni 2004, di Restoran Bebek Bali Senayan, Dudhie Makmun Murod menerima travel cek senilai Rp1 miliar dari Nunun Nurbaeti, melalui Arie Malangjudo," kata Jaksa KPK, Andi Suharlis.
JAKARTA - Anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dudhie Makmun Murod yang menjadi terdakwa kasus dugaan suap terkait pemilihan Miranda Swaray
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Heboh Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Perintah Kapolri Tegas!
- Kasat Reskrim Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar, Ini Diduga Pembunuhan Berencana
- Ariawan: KWP Siap Berkolaborasi dengan DPD RI Demi Bangsa dan Negara
- Judi Online Rusak Generasi Muda, Menpora Dito Nyatakan Perang