Duel Berdarah Sesama Penyelam, Usus Belanda Terburai

Duel Berdarah Sesama Penyelam, Usus Belanda Terburai
Duel Berdarah Sesama Penyelam, Usus Belanda Terburai

jpnn.com - SAMARINDA - Dua penyelam tradisional bernama Adi (23) warga RT 09 dan Suryan alias Belanda (25) warga RT 06, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Harapan Baru, Loa Janan Ilir terlibat duel dengan menggunakan sajam. Perkelahian berdarah ini terjadi di depan Gang Rejeki, tak jauh dari rumah Belanda, Kamis (15/5) malam, sekitar pukul 21.00 Wita.

Akibat kejadian ini, usus Belanda terburai karena ditikam Adi menggunakan badik. Sementara itu Adi juga mengalami sejumlah luka serius di tubuhnya akibat tebasan parang Belanda.

Perkelahian teman sepekerjaan ini bermula saat Belanda sedang makan di dalam rumahnya bersama keluarga. Tiba-tiba datanglah Adi yang diduga dalam keadaan emosi menggedor pintu rumahnya. Mendengar itu, korban meninggalkan acara makan bersama keluarga dan membukakan pintu buat Adi.

Melihat Belanda yang membukakan pintu, Adi langsung mencabut badik yang diselipkannya di pinggang dan menikamkannya ke perut korban. Tak sempat menghindar, badik yang ditikamkan Adi pun berhasil mendarat mulus di perut Belanda hingga robek. Usus korban pun terburai keluar.

"Begitu Belanda buka pintu langsung ditikam," ujar salah seorang kerabat Belanda bernama Agus saat dimintai keterangan petugas.

Luka parah di perut tak membuat Belanda mundur. Ia pun berbalik masuk ke rumah dan mengambil sebilah parang cukup panjang. Melihat korbannya hendak melakukan pembalasan, Adi lari dari lokasi kejadian. Sembari menahan ususnya yang terburai keluar, Belanda terus mengejar Adi yang berusaha keluar Gang Rejeki.

Usaha korban tak sia-sia. Tepat di depan Gang Rejeki korban berhasil menghentikan langkah pelaku. Aksi baku tikam pun berlanjut. Warga yang melihat hal itu tak berani menghentikannya lantaran takut terluka.

"Sebelumnya sempat kejar-kejaran juga. Karena yang satu membawa parang dan yang satu membawa badik kami tidak berani memisah," ujar salah seorang saksi mata yang enggan namanya dikorankan.

SAMARINDA - Dua penyelam tradisional bernama Adi (23) warga RT 09 dan Suryan alias Belanda (25) warga RT 06, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News