Duel 'Gladiator' Lombok Peresean Atraksi Baru KEK Mandalika
Mereka membentuk lingkaran sambil memanjantkan doa-doa. Bahkan, salah satu anggota memegang senjata tongkat rotan sambil meniupkan mantra.
Para pepadu (petarung) turun gelanggang bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) dan tameng kayu (perisai).
Setiap partai terdiri dalam 3 ronde, masing-masing ronde selama 1 menit.
Luka sabet di setiap bagian tubuh tidak membuat nyali pepadu ciut, sebaliknya mereka semakin panas untuk membalas serangan lawan.
Atraksi ini semakin semarak dengan iringan gamelan. Partai semakin seru saat penonton masuk ke gelanggang dengan selembar uang seratus atau 50 ribu di tangan.
Uang ‘kaget’ dari penonton praktis semakin membakar semangat peserta untuk memukul lawan.
Tepuk-tangan dan teriakan semangat dari penonton membuat peresean semakin mendekati titik mencapai klimaks.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Putria menjelaskan, secara garis besar Festival Peresean ini bertujuan melestarikan adat dan kesenian suku sasak.
Festival Peresean siap mengisi kalender event wisata di Lombok Tengah
- IGMJ 2025, Event Musik yang Menyatukan Budaya, Alam, dan Seni dalam Satu Panggung
- Menpar Widiyanti Sebut Peringatan Nuzulul Qur'an Momen Memperkuat Nilai-nilai Kebajikan
- Wamenpar Ni Luh Puspa Petakan Potensi Wisata di Bali Timur, Ini Tujuannya
- Backstagers Indonesia Serahkan Manifesto Peta Jalan Industri Event ke Kemenpar
- Menpar Widiyanti Sampaikan 3 Poin Utama yang Perlu Diperbaiki di RUU Kepariwisataan
- Wamenpar Ajak Wisatawan Nikmati Wisata Alam di DeLoano Glamping Magelang