Duet Jokowi-JK Dianggap Timpang
jpnn.com - JAKARTA - Salah satu nama yang disebut-sebut sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 9 Juli mendatang adalah Jusuf Kalla (JK). Jika keduanya betul-betul berduet dan terpilih, maka tidak ada jaminan hubungan mereka dapat harmonis selama lima tahun.
"Bahkan konflik atau pemakzulan di tengah masa jabatan Jokowi-JK terbuka lebar," kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing di Jakarta, Sabtu (19/4).
Ia menyebutkan, ada ketimpangan kemampuan antara Jokowi dan JK yang bisa dilihat. Berdasarkan pengalaman politik, JK lebih mumpuni dan sudah malang melintang, sedangkan Jokowi terbilang masih muda dan masih junior.
Emrus menjelaskan, ada tiga variabel yang diprediksi duet Jokowi-JK tidak akan langgeng. Pertama, Jokowi memiliki latarbelakang pendidikan kehutanan mikro sedangkan JK sudah ahli perencanaan makro. Kedua, JK lebih memiliki pengalaman dan leadership yang kuat dibanding Jokowi.
Dan ketiga dari sisi usia, JK usianya lebih tua dibanding Jokowi. Ini menjadi hambatan psikologis yang menyebabkan keduanya bisa tak harmonis. Jokowi sebagai pemimpin muda akan sungkan kepada JK.
Emrus menambahkan, tipikal antara Jokowi dan JK juga jelas berbeda. Bila Jokowi lebih kuat akan budaya Jawa, ewuh perkewuh dan tak eksplisit, berbeda dengan JK yang sosoknya no contek, apa adanya dan blak-blakkan.
"Perbedaan-perbedaan ini tentunya membuka ruang keduanya terjadi konflik," pungkasnya. (ian/rmo/jpnn)
JAKARTA - Salah satu nama yang disebut-sebut sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 9 Juli mendatang adalah Jusuf Kalla (JK). Jika keduanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cuaca Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- 5 Berita Terpopuler: Cermati 11 Ketentuan KepmenPAN-RB 634 soal Honorer TMS & Belum Melamar, Ada Jabatan yang Disorot
- Tim Gabungan Siap Amankan 335 Gereja saat Perayaan Natal di Bali
- Puncak Kenaikan Penumpang di Terminal Amplas Diprediksi Pada 22 Desember 2024
- Nataru 2024/2025, ASDP Bersama Stakeholder Optimalkan Kelancaran Lintas Merak-Bakauheni