Duet Kepemimpinan Jokowi-JK Diprediksi Tidak Langgeng

jpnn.com - JAKARTA - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Joko Widodo dan Jusuf Kalla dinilai tidak akan awet jika terpilih memimpin pemerintahan pada lima tahun mendatang. Pasalnya, tak ada jaminan hubungan Jokowi-JK dapat harmonis dan terhindar dari konflik.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing mengatakan bahwa ada ketimpangan kemampuan antara kedua tokoh tersebut. Dari segi pengalaman dan kemampuan, JK mendapatkan skor 9, sedangkan skor Jokowi hanya 7-7,5.
"Tak ada jaminan harmonis dan ke depannya keduanya bisa konflik," kata Emrus saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu (20/4).
Berdasarkan pengalaman politik, JK juga lebih mumpuni dan sudah malang melintang di internal Golkar. Sedangkan Jokowi terbilang masih baru di PDI Perjuangan dan kalah pengalaman dari JK.
Emrus menuturkan, ada tiga variabel yang dapat memicu ketidakharmonisan antara Jokowi dan JK. Pertama, latar belakang pendidikan yang berbeda.
"Pertama Jokowi latar belakang pendidikannya kehutanan mikro, sedangkan Jusuf Kalla sudah ahli prencanaan makro," ungkap Emrus.
Variabel kedua, JK lebih memiliki pengalaman dan leadership yang kuat dibanding Jokowi. Selain itu tipikal antara Jokowi dan JK juga berbeda. Jokowi kental dengan budaya Jawa yang ewuh pakewuh dan tak eksplisit. Berbeda dengan JK yang sosoknya apa adanya dan blak-blakan.
Sementara variabel ketiga yakni perbedaan usia. Jokowi usianya jauh lebih muda ketimbang JK. Hal ini akan menjadi hambatan psikologis yang menyebabkan keduanya bisa tak harmonis.
JAKARTA - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Joko Widodo dan Jusuf Kalla dinilai tidak akan awet jika terpilih
- Jaksa Gadungan yang Menipu Pengusaha di Sibolga Dituntut 3 Tahun Penjara
- KKP Gerak Cepat Tangani Paus Terdampar di NTT
- Prediksi Cuaca BMKG, Jakarta Diguyur Hujan Rabu Siang dan Sore
- Pejabat BKN: Sangat Mudah jika Ingin Memberhentikan PPPK
- Hari Kedua Tes PPPK Tahap 2, Jangan Sepelekan Peringatan Profesor Hukum
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina