Duet Mega-Prabowo dan JK-Wiranto Tak Akan Saling Serang

Kandidat Capres-Cawapres Mulai Perang Jargon

Duet Mega-Prabowo dan JK-Wiranto Tak Akan Saling Serang
Duet Mega-Prabowo dan JK-Wiranto Tak Akan Saling Serang
Selaras dengan itu, deklarasi resmi duet Mega-Prabowo rencananya diadakan di kawasan kumuh di Jakarta Utara pekan mendatang. ''Deklarasinya sederhana saja di daerah yang kumuh,'' kata Ketua DPP PDIP Tjahjo Kumolo di Jakarta kemarin. Itu jelas kontras dengan deklarasi pasangan Poros Cikeas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono di Bandung.

''Sengatan'' pertama kubu Mega-Prabowo itu direspons santai oleh kubu SBY-Boediono. Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengklaim, lima tahun pemerintahan SBY terbukti menjalankan kebijakan yang prorakyat. Baik itu dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan. ''Waktu itu modal politik SBY masih belum kukuh. Sekarang SBY Berboedi (SBY-Boediono) berangkat dengan modal politik yang kuat. Karena itu, kebijakan, langkah, dan program-program prorakyat akan semakin jelas dan berjalan baik,'' bebernya.

Dengan nada menyindir, Anas mempertanyakan balik janji prorakyat pasangan Megawati-Prabowo. Sebab, dalam kampanye pemilu legislatif lalu, Megawati dan Prabowo jelas-jelas menentang keras Program Bantuan Langsung Tunai (BLT). ''Padahal, ini salah satu program yang jelas prorakyat. Rakyat pasti mencatat,'' kata mantan Ketum PB HMI itu.

Secara terpisah, pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudin Muhtadi mengatakan, publik segera disuguhi perang citra antarkandidat. Dia mencontohkan, pasangan JK-Wiranto yang sudah mulai menebar tagline Lebih Cepat, Lebih Baik. ''Tagline ini ingin menegaskan diferensiasi dengan karakter SBY yang dicitrakan lamban, ragu-ragu, dan indecisive (tidak tegas, Red),'' katanya.

JAKARTA - Genderang perang di antara capres-cawapres mulai ditabuh. Sesaat setelah tiga pasangan mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), perang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News