Duet SBY - JK Berlanjut
Selasa, 30 September 2008 – 11:57 WIB

Duet SBY - JK Berlanjut
Dalam Pemilu 2004, menurut Hadi Utomo, Demokrat meraih 7,5 persen suara. Dengan SBY menjadi presiden, Hadi yakin suara Demokrat bisa terdongkrak dua kali lipat menjadi 15 persen.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Yahya Sacawiria mengatakan, pernyataan presiden yang akan maju dalam Pilpres 2009 itu tak akan ada pengaruhnya terhadap pemerintahan. ''Kabinet tak akan terganggu. Presiden tetap akan bekerja untuk negara,'' tegas Yahya. Mengenai pasangan SBY, menurut Yahya, peluang paling besar memang ada pada Jusuf Kalla. Namun dalam konstelasi politik ke depan, siapa pun berpeluang mendampingi SBY. ''Pak SBY harus nomor satu, siapa pendampingnya, kita lihat nanti,'' katanya.
Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik Anas Urbaningrum menyatakan kelegaannya. "Saya kira bukan hanya saya. Para kader, anggota, dan seluruh simpatisan partai telah dibuat tenang oleh kesiapan beliau," ujarnya. Sesuai dengan hasil survei-survei politik terakhir, kata Anas, SBY tetap menjadi capres mendapat dukungan yang tinggi. "Beliau sangat layak melanjutkan perjuangan pada periode keduanya," kata mantan anggota KPU tersebut.
Bagaimana respons PDIP sebagai lawan politik SBY? Sekjen DPP PDIP Pramono Anung menyatakan tidak kaget terhadap pernyataan SBY tersebut. ''Semua orang tahu, dia akan maju sebagai capres incumbent. Bagi Ibu Mega dan PDIP, ini hal yang sudah diperkirakan, tidak ada yang mengejutkan,'' paparnya.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara terbuka menyatakan bakal menggandeng kembali Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden pada
BERITA TERKAIT
- Sejumlah PAC PDIP Datangi Megawati Setelah PN Jakpus Menangkan Gugatan Tia Rahmania
- Kongres PDIP Bakal Diisi Acara Pengukuhan Megawati Sebagai Ketua Umum
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Politik Uang PSU Pilkada Serang, Gakkumdu Sita Duit Sebanyak Ini
- Info Sementara Penghitungan Suara PSU Pilkada Tasikmalaya, Siapa Unggul?
- Guntur Romli PDIP Heran Putusan Gugatan Tia Rahmania Baru Ramai Sekarang: Ini Ada Apa?