Dugaan Aksi Pembantaian di Yahukimo, Berapa Jumlah Korban?
jpnn.com, JAKARTA - Menkopolhukam Wiranto membenarkan terjadinya penyerangan dan dugaan pembantaian terhadap pendulang emas di Yahukimo, Papua.
"Kemarin ada pertanyaan tentang kejadian di Yahukimo, belum saya jawab. Sudah ditanyakan, diperiksa, dicek di Yahukimo gimana sih?" katanya, saat konferensi pers situasi terkini Papua, di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan pada tanggal 2-3 September 2019 memang terjadi serangan terhadap pendulang emas ilegal. Para pendulang atau penambang emas ilegal itu berasal dari luar daerah, kata dia, dan sekarang ini sebanyak 253 penambang itu melarikan diri ke Tanah Merah, Boven Digoel, Papua.
"Aparat keamanan sekarang (kemarin, red) sudah mulai mengamankan daerah itu supaya tidak terjadi bentrokan-bentrokan yang menimbulkan korban," kata Wiranto.
Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Rudolf Albert Rodja menyebutkan adanya laporan tentang beberapa orang pendulang emas di wilayah Kabupaten Yahukimo telah dianiaya dan dibunuh.
BACA JUGA: Pasukan TNI dan Brimob Dikirim ke Lokasi Pembantaian di Perbatasan Yahukimo
Namun, belum diketahui pasti berapa jumlahnya dan bagaimana nasib mereka karena lokasi pendulangan emas itu berada jauh dari ibu kota Kabupaten Yahukimo.
"Saya sudah mendapat laporan awal dari Kapolres Yahukimo dan Kapolres Asmat," ujar Irjen Rodja, di Jayapura, Senin malam.
Menkopolhukam Wiranto mengatakan, aparat keamanan dikirim ke lokasi terjadinya dugaan pembantaian di perbatasan Yahukimo, Papua.
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Daftar UMP 2025 di 30 Provinsi, Papua Tertinggi Kedua Setelah Jakarta, Silakan Cek
- Sakit Hati Memuncak, Istri Bongkar Aib Calon Wakil Gubernur Papua Jeremias Bisai
- Cawagub Papua Yeremias Bisai Dipolisikan Istrinya Atas Dugaan KDRT dan Asusila