Dugaan Kebocoran Data BPJS Kesehatan jadi Tamparan Bagi Bangsa Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Sukamta meminta pemerintah segera menginvestigasi dugaan kebocoran data 279 juta peserta BPJS Kesehatan.
Sebab, angka kebocoran data kali ini hampir setara jumlah penduduk Indonesia.
"Ini alarm bagi Indonesia," kata Sukamta dalam keterangan persnya, Jumat (20/5).
Legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan pemerintah juga harus memiliki antisipasi efek dari bocornya data.
Menurut Sukamta, harus ada langkah-langkah konkret ke depannya agar kebocoran data tidak terus terulang di tanah air.
Satu di antaranya dengan menyelesaikan pembahasan RUU Pelindungan Data Pribadi (PDP).
Menurutnya, pembahasan rancangan aturan itu sedang stagnan.
Sebab, ada perbedaan pandangan dalam hal penentuan bentuk otoritas pelindungan data pribadi, apakah lembaga independen atau dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sukamta mengatakan dugaan kebocoran data BPJS Kesehatan seharusnya menjadi tamparan bagi bangsa Indonesia. Pemerintah harus melakukan investigasi.
- Ingin Judi Online Dipangkas Habis, Sahroni Minta PPATK Jemput Bola
- Raker dengan Komisi V DPR, Menteri Iftitah Sulaiman Paparkan Arah Kebijakan Kementrans
- Berharap Bisa Kembali ke Senayan, Kader Senior PPP Tekankan soal Khitah 1973
- ASN Komdigi Terlibat Judi Online Sudah Teridentifikasi Lama, tetapi Budi Arie Cuek Saja
- Dukung Langkah Prabowo Selamatkan Sritex, Komisi VII DPR Bakal Lakukan Ini
- Bupati Konsel yang Copot Camat Baito Pembela Guru Supriyani Bisa Dipidana, Ini Serius!