Dugaan Markup Kuota CPNS Terbukti
Kemen PAN-RB: Laporan Analisis Jabatan Masih Sepi
Sabtu, 19 November 2011 – 05:47 WIB
Lebih lanjut Ramli menuturkan, fungsi dari laporan analisis jabatan ini memang digunakan sebagai saringan efektif usulan CPNS baru. Dia menuturkan, memang kuat dugaan jika tidak ada laporan analisis jabatan intansi dengan seenaknya menentukan usulan kuota CPNS baru.
Ramli berharap, pada saat ditutup nanti seluruh daerah sudah rampung membuat laporan analisis jabatan. Sehingga, kebutuhan CPNS baru di negeri ini benar-benar konkrit seseuai dengan kursi kosong yang ditinggal pegawai karena pensiun, meninggal, dipecat, atau mengundurkan diri.
Terkait dengan banyaknya instansi yang belum setor laporan hasil analisis jabatan, Menteri PAN-RB Azwar Abubakar mengatakan, bisa jadi disebabkan karena minimnya ahli analisis pegawai di daerah. Untuk itu, dia menargetkan akan terus mencetak ahli analis jabatan.
Hingga Juni tahun depan, Azwar menargetkan akan mencetak 4.150 analis jabatan sesuai dengan kebutuhan seluruh instansi di Indonesia. Upaya mencetak ribuan analis ini, dimulai dengan menerjunkan 61 analis dari Kemen PAN-RB ke sejumlah pemprov dan sebagian lainnya ke pemkot atau pemkab.
JAKARTA - Sebelum program moratorium digulirkan Agustus lalu, muncul dugaan jika usulan CPNS baru dari pemkot, pemkab, pemprov, hingga pusat disusun
BERITA TERKAIT
- ATI & PASEO Gencarkan GET Bagi Pelajar Sekolah
- Kaget Lihat Jalan Rusak Parah di Kabupaten Serang, Mendes Yandri Hubungi Menteri PU
- Tangis Guru Honorer Supriyani Pecah Setelah Divonis Bebas
- Tips Obati Penyakit Asam Lambung dari IDI Banyumas
- Tok, Majelis Hakim Vonis Bebas Honorer Supriyani
- Jadi Tersangka, Gubernur Rohidin Singgung soal Pilkada