Dugaan Pelaku Pembunuhan Mirna Sudah Mengerucut
![Dugaan Pelaku Pembunuhan Mirna Sudah Mengerucut](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160119_125137/125137_123002_mirna_prarekonstruksi.jpg)
jpnn.com - JAKSEL - Teka-teki siapa pelaku pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin, perempuan 27 tahun yang tewas setelah minum kopi di sebuah kafe di Grand Indonesia menemukan titik terang. Direskrimum Polda Metro Jaya Kombespol Krishna Murti berjanji mengungkap kasus tersebut besok (20/1).
"Beri kami waktu dua hari untuk mengungkap kasus tersebut," ucap perwira dengan tiga melati di pundak tersebut kemarin (18/1).
Krishna menyatakan, pihaknya sudah punya gambaran kuat mengenai kasus itu. "Tapi, tentu saja kami tak bisa grusa-grusu menetapkan tersangka. Harus memenuhi unsur dulu," tambahnya.
Menurut sebuah sumber di internal Polda Metro Jaya, sebenarnya penyidik sudah punya kecenderungan sedari awal. "Sejak ditemukannya kopi pengunjung lain tidak mengandung sianida," ungkap sumber tersebut.
Artinya, waktu memberikan racun pun sudah jelas, yakni antara es kopi Vietnam datang sampai kemudian korban ditemukan lemas. "Pelakunya mengerucut ke orang-orang terdekatnya saat itu," ucapnya.
Sebab, hasil penyelidikan menunjukkan bahwa sianida tersebut dibubuhkan ke kopi secara langsung. Berarti dibubuhkan saat Mirna bercengkerama dengan teman-temannya.
Namun, Krishna menolak berspekulasi mengenai hal itu. "Lihat saja nanti. Pasti akan kami ungkap kasus tersebut," terangnya.
Dia mengaku masih perlu memeriksa semua saksi. Mulai karyawan restoran hingga dua teman Mirna yang saat itu bersamanya, Hani dan Jessica alias Sisca. "Kami juga masih menyelidiki dari mana dia mendapat sianida," tambahnya. (ian/c9/ano)
JAKSEL - Teka-teki siapa pelaku pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin, perempuan 27 tahun yang tewas setelah minum kopi di sebuah kafe di Grand
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nikson Matuan Digiring ke Polda Papua, Brigjen Faizal: Setiap Simpatisan KKB Ditindak Tegas
- Menteri ESDM Bahlil Diminta Luruskan Penonaktifan Dirjen Migas
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan