Dugaan Penimbunan Obat Covid-19 di Jakbar, Kombes Ady Sebut Ada Upaya Membohongi BPOM
jpnn.com, JAKARTA - Polisi menemukan beberapa indikasi dalam kasus dugaan penimbunan ribuan jenis obat-obatan di sebuah gudang milik PT ASA, Jalan Peta Barat, Kalideres, Jakarta Barat.
Adapun polisi melakukan penggerebekan gudang penimbunan obat tersebut pada Senin (12/7) kemarin.
Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan tiga orang yang masih berstatus saksi. Ketiganya berinisial YP (58) sebagai Direktur, MA (32) selaku Apoteker, dan E (47) kepala gudang.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo mengatakan selain dugaan penimbunan, polisi juga menemukan ada upaya dari PT ASA membohongi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat hendak dimintai keterangan.
"Adanya surat dari BPOM tanggal 7 Juli 2021 untuk melaksanakan zoom meeting guna menanyakan apakah ada stok jenis obat Azithromycin 500 mg. Tetapi disampaikan oleh yang bersangkutan bahwa stok itu belum ada," kata Ady dalam keterangan tertulis, Selasa (13/7).
Adapun dalam penggerebekan itu, polisi menemukan jenis obat Azithromycin 500 mg sebanyak 730 boks.
Obat itu harga awalnya Rp 1.700 per tablet dan diduga akan dinaikkan menjadi Rp 3.350 per tablet.
Selain jenis obat itu, terdapat juga obat-obatan pendukung yang ditimbun dalam gudang tersebut, di antaranya paracetamol dan obat lainnya.
Polisi menemukan beberapa indikasi dalam kasus dugaan penimbunan ribuan jenis obat-obatan di gudang PT ASA, Kalideres, Jakarta Barat.
- PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia Berpartisipasi Dalam Pembangunan Kesehatan
- Puluhan Ribu Konten Promosi Produk Kecantikan dan Makanan Ilegal Dihapus
- Asparminas Dukung Langkah Produsen Beralih ke Galon Bebas BPA
- BPOM Ingatkan Risiko BPA dari Galon, Pakar Beri Pendapat Berbeda
- Daftar Izin Edar BPOM, Ratusan UMKM Dapat Dukungan dari PNM
- PNM dan BPOM Dorong UMKM Pangan Bersertifikasi