Dugaan TPPU Rp 349 T, Didik Mukrianto: DPR Bisa Menggunakan Hak Angket
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto mengatakan komisinya bakal menggelar RDPU dengan Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU, khususnya Menko Polhukam, Kemenkeu, dan juga PPATK.
Dalam forum itu akan dilakukan konfirmasi dan validasi atas dugaan pencucian uang dan kemungkinan tindak pidana lainnya hingga Rp 349 triliun pada lingkup tugas dan fungsi di lingkungan Kementerian Keuangan.
"Harapan untuk menjadikan semuanya terang," kata Didik saat dikonfirmasi pada Senin (27/3).
Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi III DPR dengan Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU rencananya digelar 29 Maret mendatang.
Menurut Didik, DPR bakal mengambil langkah jika menemukan ada kebijakan pemerintah yang penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang pelaksanaan diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
"DPR bisa menggunakan hak kedewanan termasuk hak angket," lanjut legislator Fraksi Partai Demokrat itu.
Legislator asal Jawa Timur itu menilai penggunaan hak kedewanan itu menjadi hal yang lumrah dan memang harus dimaksimalkan oleh DPR dalam menjalan fungsi check and balances atas kebijakan dan kinerja pemerintah.
Terlebih lagi jika menyangkut kepentingan yang strategis dan berdampak luas serta yang berpotensi melanggar undang-undang.
Anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto menyebut dewan bisa menggunakan hak angket atas dugaan TPPU Rp 349 T di lingkup Kemenkeu, termasuk membentuk pansus.
- Usulan untuk DPR: Pendidikan tentang Koperasi Diajarkan Mulai dari Sekolah Dasar
- Simpatisan Gelora Laporkan Mardani PKS ke MKD: Dia Selalu Mengolok-olok
- Komisi III Gelar RDPU Soal Misteri Pembunuhan Perantau Minang di Jakarta Timur
- Ini Kesimpulan Raker Komisi II & Menteri Nusron Wahid soal SHGB-SHM di Area Pagar Laut
- Rudianto Lallo DPR Terima Aduan Keluarga Calon Polwan Lasmini Soal Rekrutmen Polri
- RDPU Kasus Pembacokan di Tasikmalaya, Ketua Komisi III DPR Usir Kuasa Hukum Korban