Duh! 6 Pemain IBL Terlibat Pengaturan Skor, Dihukum Larangan Bermain Seumur Hidup
jpnn.com, JAKARTA - Skandal pengaturan skor (match fixing) terungkap jelang bergulirnya IBL 2022.
Enam pemain dari dua tim berbeda, yakni dari Bali United dan Pacific Caesar Surabaya terlibat dalam tindakan tidak sportif itu.
Nama-nama yang dimaksud ialah Yerikho Tuasela (Bali United), serta lima pemain dari Pacific Caesar, Aga Siedartha, Arisanda, Gabriel Senduk, Yoseph Wijaya dan Aziz Wardhana.
Direktur IBL Junas Miradiarsyah mengatakan para pemain yang terlibat atas inisiatif mereka sendiri sehingga tidak melibatkan pihak lain.
"Enam pemain terlibat dalam match fixing di IBL 2021. Lima pemain dari Pacific Caesar dan satu dari Bali United Basketball," ungkap Junas dalam konferensi pers virtual, Rabu (29/12).
Perwakilan klub Pacific Caesar Surabaya Irsan Pribadi menyayangkan hal ini bisa terjadi. Setelah menemukan kejanggalan dari rekan-rekan tim, dirinya bergegas menindak hal itu karena tidak sesuai dengan sportifitas dalam olahraga.
Klub yang bermarkas di Surabaya itu sangat menyesalkan tindakan tidak terpuji para pemainnya karena selama ini kebutuhan mereka sebagai pebasket telah terpenuhi.
"Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi pada pemain kami sendiri. Kami, bahkan mendapatkan laporan juga dari para pemain yang tidak terlibat dalam match fixing."
Skandal pengaturan skor (match fixing) terungkap jelang bergulirnya IBL 2022. 6 pemain dihukum larangan bermain seumur hidup,
- Upbit Indonesia Dukung Generasi Muda di Bidang Olahraga Kancah Internasional
- Lengkapi Kuota Pemain Naturalisasi, Prawira Bandung Kontrak Jamarr Andre Johnson
- Rekrut Arki Dikania Wisnu, Dewa United Ubah Peta Persaingan Juara IBL 2025
- Ditahan di Rutan, Ammar Zoni Sibuk Main Basket dan Jadi Humas Masjid
- Kirim Pesan Perpisahan untuk Satria Muda, Arki Wisnu Selangkah Lagi Gabung Dewa United
- Dewa United Cari Bibit Pebasket Muda Lewat Turnamen Elite Pro Championship