Duh, AS dan Australia Ternyata Sudah Mengeluarkan Travel Warning
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menduga pihak yang menginginkan RUU KUHP segera disahkan adalah pihak yang tidak menginginkan kestabilan politik di tanah air.
"Lihat saja, RKUHP belum disahkan pihak luar negeri seperti AS dan Australia sudah mengeluarkan travel warning untuk warga negaranya yang akan berkunjung ke Indonesia," ujar Ari kepada JPNN.com, Jumat (27/9).
Ari menduga pihak yang dimaksud juga mendompleng demo mahasiswa yang pada dasarnya punya kemurnian menyuarakan penolakan terhadap RKUHP dan RUU KPK.
"Saya menganggap aksi pendomplengan gerakan aksi-aksi mahasiswa semakin menambah ruwetnya persoalan yang dihadapi oleh Jokowi akhir periode pertama kepemimpinannya," ucap Ari.
Meski demikian, pembimbing disertasi S-3 di pasca sarjana Universitas Padjajaran ini optimistis Presiden Jokowi dapat menghadapi apa yang terjadi, jika bijaksana dalam mengambil keputusan. Langkah bersikap bijak sangat penting, agar tidak memperkeruh keadaan.
"Karena apa pun juga bakal dimanfaatkan menjadi tambahan energi bagi pihak-pihak yang memang tidak suka dengan rezim Jokowi," pungkas Ari. (gir/jpnn)
Ari Junaedi menduga pihak yang menginginkan RUU KUHP segera disahkan adalah pihak yang tidak menginginkan kestabilan politik di tanah air.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia