Duh! Banyak yang Malas Bekerja Sejak Jadi Pengikut Dimas Kanjeng

jpnn.com - CIREBON - Sosok Dimas Kanjeng dan cerita kesaktiannya menggandakan uang ternyata berdampak buruk terhadap para pengikutnya di Desa Tegalgubug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Mereka jadi malas bekerja lantaran yakin bakal dibuat kaya raya oleh sang junjungan.
Di desa tersebut ada sekitar 175 orang pengikut Dimas Kanjeng. Beberapa di antara mereka adalah pelaku usaha kecil di bidang industri konveksi.
“Ada yang usahanya bikin hordeng, sampai malas karena dijanjikan uangnya akan digandakan oleh Dimas Kanjeng,” kata salah satu warga Blok Walisongo, Tegalgubug Lor yang tak mau namanya disebutkan kepada radarcirebon.com, Sabtu (1/10).
Warga Tegalgubug yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng tersebar di sejumlah blok, antara lain Blok Walisongo, Blok Alkudsiah, Blok Tegalempuyang, dan ada juga dari Desa Karangsambung, tetangga desa Tegalgubug. Mereka rajin menyetor uang ke Dimas Kanjeng di Probolinggo, Jawa Timur, dengan harapan bisa kembali berlipat-lipat.
“Nama-namanya saya tahu,” kata sumber radarcirebon.com tersebut.
Masih menurut sumber, para pengikut Dimas Kanjeng di Tegalgubug kerap mempengaruhi pedagang pasar untuk bergabung. Padahal, banyak di antara mereka sendiri belum merasakan tuah dari kesaktian Dimas Kanjeng.
“Mereka (pedagang pasar) jadi malas berusaha, katanya tenang saja, uangnya sudah digandakan sama Dimas Kanjeng. Sempat juga kata pengikutnya Dimas Kanjeng itu akan jadi presiden,” katanya. (cecep/dil/jpnn)
CIREBON - Sosok Dimas Kanjeng dan cerita kesaktiannya menggandakan uang ternyata berdampak buruk terhadap para pengikutnya di Desa Tegalgubug, Kabupaten
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus
- Pembangunan Jateng 2026 Diarahkan untuk Penopang Swasembada Pangan