Duh! Diduga Data INAFIS POLRI Bocor, BSSN Beri Penjelasan
Salah satu akun X yang membahas dugaan kebocoran data INAFIS itu ialah @FalconFeedsio.
Dalam unggahan FalconFeedsio diketahui data INAFIS tersebut dijual oleh peretas bernama MoonzHaxor, di situs dark web BreachForums yang diduga terjadi pada Sabtu (22/6).
Secara singkat peretasan itu dijelaskan mengandung data-data sensitif seperti gambar sidik jari, alamat email, dan aplikasi SpringBoot dengan beberapa konfigurasi. Data tersebut dijual oleh MoonzHaxor seharga USD 1.000 atau setara Rp16,3 juta.
Selain INAFIS, terbaru FalconFeedsio juga menemukan bahwa peretas yang sama juga turut menjual data dari Badan Intelijen Strategis (BAIS).
Peretasan itu dinilai menjadi dugaan peretasan kedua yang dialami oleh BAIS setelah pada 2021, kondisi serupa pernah terjadi namun saat itu peretasan dilakukan oleh sekelompok peretas dari China. (antara/jpnn)
Kepala BSSN Letjen TNI Hinsa Siburian mengklarifikasi soal dugaan kebocoran data, milik Indonesia Automatic Finger Indentification System (INAFIS) POLRI.
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi
- Perkuat Posisi dalam Keamanan Siber, MGS Resmi Terdaftar di ASPI & BSSN
- Data NPWP Bocor, Bareskrim Lakukan Penyelidikan
- Email DPR Diduga Diretas, Kemenkominfo Merespons Begini
- Soal Dugaan Kebocoran Data BKN, Nezar Patria: Kami Sedang Telusuri
- Perkuat Kesadaran & Keamanan Siber, Bank Mandiri Taspen dan BSSN Gelar Seminar