Duh! Dua Komoditas Ini Bikin Inflasi Meningkat
jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus mewaspadai sejumlah risiko inflasi yang disebabkan kenaikan harga energi dan pangan global.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan inflasi kelompok administered prices dipengaruhi oleh bahan bakar rumah tangga dan bensin karena penyesuaian harga LPG nonsubsidi dan BBM nonsubsidi.
"Inflasi IHK Maret 2022 tercatat 2,64 persen (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 2,06 persen," ujar Perry dalam konferensi pers, Selasa (19/4).
Perry menjelaskan inflasi inti, stabilitas nilai tukar, dan konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspetasi inflasi tetap terjaga.
Kemudian, inflasi kelompok volatile food juga meningkat terutama dipengaruhi kenaikan inflasi minyak goreng seiring penyesuaian harga eceran tertinggi (HET).
Meskipun demikian, Perry menyebutkan inflasi 2022 tetap terkendali dalam sasaran 3,0 persen ±1 persen sejalan dengan sisi penawaran dalam merespons kenaikan sisi permintaan.
"BI berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) guna menjaga inflasi," ungkap Perry. (mcr28/jpnn)
Bank Indonesia (BI) terus mewaspadai sejumlah risiko inflasi yang disebabkan kenaikan harga dua komoditas ini, simak penjelasannya.
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- Menko Perekonomian Ungkap Potensi Baru Dukungan Transisi Energi untuk Indonesia
- Akses Listrik Berkeadilan Dinilai jadi Kunci Ekosistem Kendaraan Listrik
- Rapat Bareng Kepala Baratin, Anggota Komisi IV Singgung Pengawasan Berbasis AI
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Halmahera Timur Siap Menjadi Lumbung Pangan, Farrel Adhitama Punya Strategi Jitu