Duh! Ekonom Khawatir Harga Kedelai Picu Kenaikan Komoditas Lain
![Duh! Ekonom Khawatir Harga Kedelai Picu Kenaikan Komoditas Lain](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2021/06/02/IMG_20210601_175338.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut kenaikan harga kedelai dikhawatirkan memengaruhi komoditas lainnya.
"Kemarin kenaikan harga minyak goreng setelah itu kedelai," ungkap Bhima saat dikonfirmasi, Senin (21/2).
Bhima menyarankan agar Indonesia melakukan kontrak pembelian kedelai dalam jangka waktu yang panjang.
"Paling enggak satu tahun untuk mencegah harga agar tidak terlalu fluktuatif dalam waktu dekat," saran Bhima.
Menurut dia, rata-rata pembelian kedelai adalah kontrak yang sifatnya jangka pendek, sedangkan Indonesia mengimpor kedelai sekitar 80 persen, yang berarti harganya bergantung pada nilai internasional.
Di samping itu, harga kedelai internasional yang menunjukkan kenaikan disebabkan kebutuhan pakan ternak meningkat di China untuk pakan babi.
Bhima menilai lonjakan harga komoditas kedelai karena di negara-negara baik Amerika Latin maupun Amerika Serikat, kedelai digunakan sebagai substitusi dari minyak sakit dalam pembuatan soy bean oil.
Dengan demikian, kenaikan harga kedelai membuat para perajin tahu dan tempe melakukan mogok produksi serentak selama tiga hari, yakni 21-23 Februari 2022.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut kenaikan harga kedelai dikhawatirkan memengaruhi komoditas lainnya.
- Penghargaan Istimewa dari PNM, AOM dari Kediri Berangkat ke Korea
- Milad ke-15 Ahlulbait Indonesia, Teguhkan Komitmen Kebangsaan dan Kemanusiaan
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Gita Wirjawan dan Sri Mulyani Bicara Menjaga Stabilitas Fiskal RI di Tengah Ketidakpastian Global
- Pengembangan Laut Tangerang Peluang bagi Peningkatan Ekonomi Pesisir
- Presiden Prabowo Segera Meluncurkan Danantara, Catat Tanggalnya