Duh, Ekspor-Impor Masih Lesu
jpnn.com - SURABAYA – Ekspor Jawa Timur melemah karena penurunan permintaan dari negara-negara tujuan. Sepanjang April lalu, nilai ekspor Jatim hanya USD 1,64 miliar atau turun 8,1 persen dibanding Maret.
Kendati masih surplus USD 252,1 juta, nilai ekspor dan impor turun berbarengan. Nilai impor pada April tercatat USD 1,4 miliar alias turun 5,3 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan permintaan itu berasal dari mitra dagang tradisional seperti Asean, Uni Eropa, Jepang, Tiongkok, dan AS.
Komoditas ekspor yang turun nilainya, antara lain, perhiasan dan permata, barang perabot dan penerangan rumah, tembaga, ikan dan udang, kayu, serta barang dari kayu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono menyatakan, penurunan nilai ekspor terkait lesunya perekonomian global yang belum menunjukkan perbaikan.
”Ekonomi Tiongkok stagnan. Jepang turun, Eropa juga belum begitu bagus. Eropa terutama berkaitan dengan ekspor perhiasan ke Swiss,” ujarnya pada Jawa Pos, Senin (16/5) kemarin.
Volume ekspor perhiasan dan permata dari Jatim sebenarnya naik. Kenaikan tersebut dari 204.063 kg pada Maret 2016 menjadi 225.949 pada April 2016. Namun, harganya justru turun dari USD 2.281 per kilogram (kg) pada Maret 2016 menjadi USD 2.011 per kg pada April. (rin)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dihadiri 25 Pakar & Praktisi Terkemuka, IKF 2024 Diikuti Lebih dari 1.600 Peserta
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi
- Puluhan Perusahaan Raih BUMN Branding & Marketing Awards 2024
- Korea Pavilion: 24 Brand Ternama Hadir di SIAL Interfood 2024
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 16 November 2024 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis