Duh Gusti, Nasib Guru Honorer Ini Bikin Menangis

Dia melakoni pekerjaannya ini dengan sabar dan ikhlas.
Menurut Titin, yang paling penting ialah bisa mengajar.
Titin berprinsip, masa depan anak-anak di desa terpencil itu harus diselamatkan. Salah satu caranya ialah dengan memberikan pendidikan yang baik.
“Kalau melihat keadaan sekarang, saya terkadang menangis sendiri. Tapi, puji Tuhan, saya tetap bersyukur,” ujarnya.
Meski memiliki tekad mencerdaskan generasi muda, Titin tetap mempunyai keinginan layaknya manusia lain.
Titin berharap, suatu saat pengabdiannya ini bisa berbuah manis, setidaknya diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Sampai sekarang saya dan suami berusaha menjalani keadaan ini seperti air yang mengalir,” tutupnya. (Achmad Munandar/jos/jpnn)
SINTANG – Nasib guru honorer di pedalaman memang sering luput dari perhatian. Tak terkecuali nasib yang dialami guru honor kelas I di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus
- Pembangunan Jateng 2026 Diarahkan untuk Penopang Swasembada Pangan