Duh, Hutan Dibabat Habis, Rumah Liar Terus Bertambah

Dia berpendapat perlu ada upaya, tak hanya dari BP Batam.
"Ke depan perlu duduk bersama, terus samakan persepesi. Kalau tidak ya sulit atasi ruli ini," ucapnya.
Dia menilai unsur lain yakni Pemerintah Kota (Pemko) Batam, DPRD Batam, TNI/Polri juga harus terlibat dalam upaya menekan pertumbuhan ruli. "Kalau tidak kompherensif, salah satu tak mendukung atau tak satu suara, ada saja kendala di lapangan," paparnya.
Dia mengklaim, selain melakukan pendataan, pendekatan persuasif dan patroli, kini pihaknya punya program unggulan yang disebut one day one target untuk menekan pertumbuhan bangunan liar di Batam.
"Setiap hari minimal ada peertiban bangunan liar, entah itu ruli, kandang ternak, keramba atau tambang liar," imbuhnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertamanan (Disperkintam) Kota Batam kini tengah mendata ruli yang ada di Batam.
Kepala Disperkintam Batam, Herman Rozie mengatakan pendataan ini perlu dilakukan agar dapat diketahui warga yang benar-benar penghuni ruli, yang punya ruli lebih dari satu hingga warga yang mendirikan ruli untuk disewakan padahal punya rumah yang layak di luar ruli.
"Data yang ada kita masukkan ke sistem, setelah itukan terpilah. Nah kita lanjut ke verifikasi faktual di lapangan, nanti akan ketahuan cukong-cukong itu," paparnya
Rumah Liar (Ruli) baru terus bermunculan di samping Dam Mukakuning, Seibeduk, Batam, Kepulauan Riau.
- DPR Bentuk Panja Usut Mafia Lahan di Batam, Pengamat: Panggil Menteri ATR/BPN
- Peringati Hari Bakti Rimbawan, Menhut Raja Juli Singgung Evaluasi untuk Menjaga Hutan
- Puji Menhut, Menteri Lingkungan Norwegia: Dunia Memandang Peran Anda
- 5 Berita Terpopuler: Ada Info Penting soal PPPK, Seleksi Tahap 3 Mendesak, Ada yang Terancam Hilang
- Hasil Seleksi Administrasi PPPK Tahap II Batam, 322 Pelamar tak Lulus
- Ingin Jadikan Batam Pusat Investasi, Komisi VI DPR Bentuk Panja