Duh Jokowi, Katanya Fokus Infrastruktur di Luar Jawa, Malah Garap Kereta Cepat
jpnn.com - JAKARTA - Rencana pemerintah untuk mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terus menuai penolakan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mempertanyakan janji pemerintahan Jokowi-JK yang akan fokus membangun infrastruktur di luar Jawa. Menurutnya rencana pembangunan KA cepat Jakarta-Bandung sudah melenceng dari visinya.
"Membangun KA supercepat juga bentuk diskriminasi, antara Jawa dan luar Jawa. Ini jelas bertentangan dengan visi Presiden Jokowi yang katanya akan fokus membangun infrastruktur di luar Jawa, khususnya Indonesia Timur. Seharusnya yang dibangun adalah KA di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera atau merevitalisasi KA di Jawa," ujar Tulus di Jakarta, Jumat (4/9).
Tulus juga menilai rencana pembangunan kereta cepat terlalu beresiko tinggi. Pasalnya untuk mengerjakan proyek tersebut dibutuhkan dana yang tidak sedikit, yakni mencapai Rp 60 triliun lebih.
"Membangun KA cepat juga merupakan kebijakan high risk, kalau dikemudian hari mengalami kegagalan. Siapa yang akan menanggungnya, apalagi dengan utang yang segunung," katanya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Rencana pemerintah untuk mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terus menuai penolakan dari berbagai pihak. Salah satunya dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan