Duh, Mangrove di Sekitar Pelabuhan Benoa Mulai Rusak
jpnn.com, BALI - Kondisi ratusan tanaman mangrove di sekitar Pelabuhan Benoa, Bali sangat memprihatinkan.
Kerusakan mangrove itu terjadi akibat terkena dampak dari aktivitas perluasan Pelabuhan Benoa seluas 85 hektare.
Kondisi kerusakan ini dipantau secara khusus oleh Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara yang berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Pada saat pembangunan pelabuhan pelabuhan, lokasi mangrove yang berada dalam wilayah kerja Pelabuhan Benoa berpotensi akan hilang yang rusak. Tapi yang rusak ini bukan termasuk di Tahura," ujar Kepala P3E Bali Nusra Rijalluzaman pada JPNN.
Rijal menjelaskan, kerusakan terjadi diduga karena ada prosedur proyek untuk tetap jaga lingkungan yang tidak dijalankan perusahaan.
Dalam dokumen amdal, kata dia, pemrakarsa harus membangun konstruksi revetment pada batas penggelaran dan pemasangan silt screen sebagai tabir penghalang padatan yang terdispensi ke perairan di sekelilingnya.
Kerusakan mangrove itu terjadi akibat terkena dampak dari aktivitas perluasan Pelabuhan Benoa.
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Komitmen Dalam Pengendalian Perubahan Iklim
- Aksi Nyata Restorasi Alam dan Edukasi Lingkungan Melalui Pembangunan Ekoriparian di UMRI dan UNILAK
- Menteri Siti Nurbaya Ajak Para Duta Besar Negara Sahabat Bersepeda di Akhir Pekan
- Penanaman 5.000 Pohon Bakau untuk Mengembalikan Kawasan Pesisir yang Asri
- Menteri Siti Sebut RI - Jepang Bekerja Sama Atasi Perubahan Iklim