Duh, Pak Lembong...Tolong
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti meminta kepada Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong, untuk duduk bersama membahas mengenai nasib petani lokal yang masih terpuruk.
Saat ini KKP mencatat kebutuhan garam industri nasional hanya sekitar 1,1 juta ton garam industri. Namun, Kementerian Perdagangan membuka keran impor lebih besar dari kapasitas tersebut, yakni sekitar 1,5 juta ton garam.
Kapasitas impor garam kata Susi, sudah seharusnya dikoreksi karena semakin banyak impor mengalir akan mematikan potensi garam rakyat.
"Makanya kami harus duduk bersama, Mendag, Menperin untuk menentukan bagaimana stimulus ini efektif dan tepat sasaran dan kena sasarannya," keluh Susi di kantornya, Jakarta, Rabu (16/9).
Menteri yang mengoleksi banyak tato di tubuhnya ini ogah dianggap hanya memikirkan uang USD70 juta demi impor garam. Dia tak ingin jerih payah ribuan petani lokal tidak dihargai hasil produksinya karena dihancurkan oleh garam impor. Karena itu, negara harus hadir untuk memperbaiki tata niaga, dengan begitu harga petani akan sesuai seperti yang diisyaratkan pemerintah.
"Bukan persoalan, orang kemarin bilang ‘hanya gara-gara 70 juta bu MKP (Susi Pudjiastuti) mau menghancurkan industri miliaran dolar’. Itu cerita apa. Kan tidak seperti itu. Apa kita mau larang profesi petani garam? Dipindahkan suruh kerja yang lain gitu? Kan tidak mungkin," papar Susi. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti meminta kepada Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Endoskopi Spinal, Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
- Tanam Mangrove di PIK & Kedonganan, B. Braun Indonesia Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah