Duh Pak Prabowo, Anak Buahnya Ribut Gara-gara Jabatan Nih...
jpnn.com - PADALARANG - Konflik internal terjadi di tubuh DPC Gerindra Kabupaten Bandung Barat (KBB). Perombakan susunan kepemimpinan secara tiba-tiba oleh DPP Gerindra itu menjadi penyebabnya.
Keputusan perombakan itu tertuang dalam SK Nomor:03-0031/Kpts/DPP-GERINDRA/2016 tentang pergantian dan pengesahan susunan kepengurusan DPC Gerindra KBB. Surat itu di antaranya menyatakan bahwa A Sutisna dicopot dari jabatan ketua DPC dan digantikan Pipih Supriati.
Merasa tidak terima, A Sutisna pun mempertanyakan keabsahan SK DPP tersebut. "Saya hanya mempertanyakan kebenaran dan kesbsahan SK, karena tidak ada pemberitahuan teroebih dahulu. Selain itu tidak melalui mekanisme yang benar dalam pergantian kepemimpinan, karena itu saya ingin jelas dengan menggunakan kuasa hukum," ujar Sutisna.
Menurut Sutisna, keputusan terebut sudah menyalahi aturan partai yang ada di dalam AD/ART. Dia juga berpendapat telah terjadi pelanggaran terhadap kesepakatan moratorium Munas, Musda dan Muscab hingga tahun 2020 yang dibuat pada Kongres Luar Biasa Partai Gerindra 2015 lalu.
Secara mekanisme, lanjut Sutisna, pergantian kepengurusan harunsya melalui surat rekomendasi dari DPC kepada DPD terlebih dahulu. Kemudian, harus ada juga surat dari Badan Seleksi Organisasi untuk mengangkat siapa pimpinan selanjutnya. Semua itu tidak dilakukan dalam pergantian kepengurusan DPC KBB.
"Saya tidak mengatakan SK ini palsu atau tidak, tapi dasar keabsahannya dan keberannya apa," ungkapnya.
Sutisna juga menemukan kejanggalan lain dalam SK pergantian pengurus DPC KBB yang diterimanya. Menurut dia, ada pengurus baru di dalam surat itu yang sudah keluar dari Gerindra dan bergabung dengan partai lain. Bahkan ada yang sudah meninggal dunia. "Ada dewan yang sudah menyatakan keluar tiba-tiba di sini ada. Kalau ketahuan partainya kan kasihan kalau sampai di PAW. Isi kepengurusan dan dewan penasehat itu saya pikir fiktif," terang dia.
Karena itu, Sutisna melalui kuasa hukumnya Bismaka & Associates tidak tinggal diam. Dia melayangkan somasi kepada DPD Partai Gerindra Jabar. "Somasi sudah saya layangkan ke DPD dua hari yang lalu dengan maksud mempertanyakan keabsahan dan kebenaran tentang munculnya SK pergantian kepengurusan DPC Gerindra di KBB, kalau memang saya diberhentikan etikanya tidak begini," ungkapnya.
PADALARANG - Konflik internal terjadi di tubuh DPC Gerindra Kabupaten Bandung Barat (KBB). Perombakan susunan kepemimpinan secara tiba-tiba oleh
- Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus
- TNI-Polri Bersinergi Jaga Situasi Kondusif & Mewujudkan Pilkada Damai di Sumsel
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom