Duh, Pasien Leukemia Akhiri Hidup dengan Slang Infus

Duh, Pasien Leukemia Akhiri Hidup dengan Slang Infus
Ilustrasi. Foto: dok. JPNN.com

SURABAYA—Seorang pria, Suwito nekat mengakhiri hidup di lantai 2 RSUD dr Soetomo kemarin. Suwito mengidap leukemia itu ditemukan tidak bernyawa di kamar mandi pada Kamis dini hari (10/3). Saat ditemukan, di leher pria 45 tahun itu terlilit slang infus.

Berdasar informasi yang diterima Jawa Pos, Suwito dirawat di bangsal kelas III ruang Pandanwangi sejak Selasa (8/3). Dia akan menjalani serangkaian pengobatan. Salah satunya cuci darah. Menurut sang istri, Waginem, 43, Suwito sudah dua kali ini menjalani cuci darah di beberapa rumah sakit.

"Biaya cuci darah sangat mahal. Namun, kesehatan suami saya tak kunjung membaik," jelas Waginem sambil menangis saat ditemui di kamar mayat RSU dr Soetomo. 

Biaya yang relatif mahal itu diduga menjadi beban bagi Suwito hingga dia memutuskan untuk bunuh diri. 

Waginem menuturkan, pada malam sebelum Suwito ditemukan meninggal, dirinya sebenarnya tidur di dekat suaminya itu. Sekitar pukul 01.00, sang suami tiba-tiba ingin ke kamar mandi. "Orangnya gak mau di pispot, dia jalan dengan infus yang masih menempel di tangannya menuju kamar mandi," ujar perempuan asal Desa Tawang, Wates, Kediri, itu.

Waginem yang sangat mengantuk tetap mengikuti suaminya menuju kamar mandi. Dia hanya ingin memastikan suaminya bisa buang air kecil dengan lancar. Setelah ditunggui, Suwito malah menyuruh istrinya untuk kembali ke dekat kasur karena dia hendak buang air besar.

Setelah lima menit menunggu, Waginem merasa ada yang aneh. Suaminya tidak kunjung muncul dari kamar mandi. Sampai-sampai, keran air yang terus terbuka mengakibatkan air di bak mandi tumpah ke dekat pintu. "Saya penasaran. Kebetulan, pintu kamar mandi tidak dikunci. Langsung saja saya buka," katanya. 

Waginem terkejut ketika mendapati sang suami gantung diri dengan lilitan slang infus yang dicantolkan ke pinggiran jendela. Suwito diduga berpijak pada toilet sebelum menggantung slang dan melompat hingga slang infus itu mampu menjerat lehernya.
 

Kepala Seksi Pelayanan Khusus RSUD dr Soetomo dr Edy Suyanto SpF SH membenarkan adanya peristiwa bunuh diri itu. Menurut dia, peristiwa tersebut termasuk kejadian tidak terduga (KTD). "Kami tidak melihat sama sekali ada tanda-tanda mau bunuh diri. Kami juga telah meminimalkan kondisi untuk bunuh diri," jelas Edy.(all/lyn/c7/fat/flo/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News