Duh! Pengungsi Rohingya Malah Selundupkan Sabu ke Bangladesh
jpnn.com, COX’S BAZAR - Arus pengungsi Rohingya yang terus berdatangan membuat pemerintah Bangladesh harus menyediakan lahan baru lagi untuk menampung mereka.
Yang menjadi masalah, tidak ada tanah kosong yang bisa mewadahi lebih dari 515 ribu penduduk Rohingya yang datang sejak 25 Agustus.
Karena itu, mereka akhirnya memutuskan menebangi hutan dan memakai lahannya sebagai kamp pengungsian.
Menteri Manajemen Bencana dan Bantuan Bangladesh Mohammad Shah Kamal mengungkapkan, saat jumlah pengungsi masih di angka 400 ribu, pemerintah sudah menyediakan 809,4 hektare lahan untuk penampungan.
Tetapi, kini sudah ada tambahan 100 ribu pengungsi lagi. Jumlah tersebut terus bertambah setiap hari. ’’Jadi, pemerintah akan mengalokasikan lahan hutan seluas 404,7 hektare,’’ ucap Kamal kemarin (5/10).
Kedatangan ratusan ribu pengungsi Rohingya itu memang menjadi tekanan bagi Bangladesh. Terlebih, belakangan ada dugaan bahwa para pengungsi membantu menyelundupkan metamfetamin alias sabu sabu dari Myanmar ke Bangladesh.
Hal tersebut membuat penduduk di sekitar lokasi pengungsian ketir-ketir, terutama Distrik Cox's Bazar yang menampung paling banyak pengungsi Rohingya.
Otoritas penjaga perbatasan akhirnya menghancurkan 20 perahu yang dipakai oleh penduduk Rohingya untuk menyeberangi sungai Naf ke Bangladesh.
Sejumlah pengungsi Rohingya ditahan otoritas Bangladesh karena diduga terlibat penyelundupkan sabu
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Lihat, Kapal Imigran Rohingya Terombang-ambing di Perairan Aceh
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Bangladesh Mengundurkan Diri
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan