Duh, Proses Belajar Mengajar sudah Mulai, 500 Siswa Belum Tertampung
jpnn.com, BATAM - Proses belajar mengajar kembali aktif mulai hari ini, Senin (17/7). Sayangnya, keterbatasan masalah daya tampung sekolah negeri masih belum tuntas.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam mencatat, masih ada sekitar 500-an siswa yang tak tertampung di sekolah negeri.
Hingga kini, Disdik Batam masih terus mencari formulasi agar mereka dapat ditampung.
Kepala Disdik Kota Batam, Muslim Bidin mengungkapkan, penerapan dua atau double shift adalah pilihan terakhir. Langkah ini akan diambil jika kebijakan menambah jumlah murid per kelas dan memanfaatkan ruangan tertentu untuk ruang belajar tak cukup lagi.
"Kalau tidak bisa lagi mau tidak mau kita terapkan double (dua) shift, tapi saya harap ini tidak akan terjadi," kata Muslim kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Minggu (16/7) siang.
Dia menyampaikan, walau penambahan double shift merupakan salah satu pilihan yang disiapkan Disdik Batam, namun pihaknya mengaku tak ingin hal tersebut terjadi. Pasalnya, penerapan double shift tidak efektif untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar.
"Kita lihat situasinya, mudah-mudahan tak akan pakai double shift itu, karena akan mengganggu proses belajar mengajar," ucapnya.
Menurutnya, tidak efektifnya penerapan double shift dapat dilihat di beberapa sekolah yang hingga kini masih menerapkan double shift. Untuk memastikan tak ada lagi double shift baru, ia mengagendakan akan turun mengecek langsung, Senin (17/7) ini.
Proses belajar mengajar kembali aktif mulai hari ini, Senin (17/7). Sayangnya, keterbatasan masalah daya tampung sekolah negeri masih belum tuntas.
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Kebijakan PPDB, Tetap Sistem Zonasi?
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri