Duh, Revisi Kebijakan Trump Malah Bikin Meksiko Ngamuk
jpnn.com - jpnn.com - Setelah menuai kontroversi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya merilis kebijakan imigrasi baru yang direvisi dari kebijakan sebelumnya.
Kali ini kebijakan itu berwujud memo. Pada Selasa waktu setempat (21/2), Departemen Keamanan Dalam Negeri memublikasikan panduan bagi petugas imigrasi dan penjaga perbatasan setelah menerima dua memo dari presiden.
Jika dalam kebijakan imigrasi pertama yang kini ditangguhkan pengadilan banding Trump menyasar seluruh pengungsi Syria dan imigran dari tujuh negara daftar hitam, kini targetnya berubah.
Washington bakal berfokus terhadap sekitar 11,1 juta imigran gelap di AS.
Sebab, kali ini tujuan Trump tidak lagi mencegah para pendatang, tetapi mendeportasi mereka yang tidak mengantongi dokumen lengkap.
"Meski seluruh imigran gelap yang tinggal di negeri ini bisa menjadi sasaran deportasi, kami akan memprioritaskan mereka yang kami anggap sebagai ancaman bagi keamanan dan keselamatan publik," terang departemen yang dipimpin Menteri Keamanan Dalam Negeri John Kelly tersebut.
Nanti petugas imigrasilah yang berhak memutuskan seorang imigran menjadi ancaman keamanan atau bukan.
Sebagaimana perintah eksekutifnya, dua memo Trump yang berisi panduan saat para penegak hukum menghadapi para imigran gelap itu pun tidak berkekuatan hukum.
Setelah menuai kontroversi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya merilis kebijakan imigrasi baru yang direvisi dari kebijakan sebelumnya.
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia
- Dangkal Dalam
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar