Duh, Revisi Kebijakan Trump Malah Bikin Meksiko Ngamuk
Kemarin waktu setempat (22/2) Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dan Kelly bertolak ke Meksiko.
Rencananya, dua anggota Kabinet Trump itu bertemu dengan Presiden Enrique Pena Nieto dan sejumlah pejabat pemerintah yang lain di Mexico City.
"Kami akan menegaskan kepada para utusan AS bahwa mustahil bagi kami menampung para pengungsi dan pencari suaka yang mereka deportasi," tegas pejabat Meksiko.
Sesuai dengan janji kampanyenya, Trump bakal membersihkan Negeri Paman Sam dari para imigran gelap dan imigran bermasalah.
Tetapi, dia tidak akan pernah sedikit pun menyinggung kalangan dreamer alias imigran gelap yang masuk AS saat masih bayi atau balita.
Terhadap para dreamer, Trump lebih memilih mengekor kebijakan pendahulunya, mantan Presiden Barack Obama.
"Itu perkara yang terlalu sulit dihadapi," kata Trump tentang sikap AS terhadap para dreamer.
Pada 2012, Obama menerbitkan kebijakan pro-dreamers. Yakni, melindungi kaum yang datang sebagai bayi dan balita tersebut.
Saat ini jumlah mereka sudah lebih dari 750.000 jiwa. Karena tumbuh besar di AS, mereka pun berhak bersekolah dan bekerja di negeri adikuasa tersebut.
Seperti kebijakannya yang pertama, kebijakan Trump yang baru itu menuai kontroversi.
Setelah menuai kontroversi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya merilis kebijakan imigrasi baru yang direvisi dari kebijakan sebelumnya.
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier