Duh, Sepertinya Donald Trump Telah Ditipu Korut
jpnn.com, WASHINGTON - Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton berusaha menenangkan publik. Dia menegaskan bahwa program nuklir Korea Utara (Korut) bisa dilucuti dalam waktu setahun. Bolton juga menegaskan bahwa pemerintah AS tak begitu saja berjalan ke meja perundingan.
”Kami sangat paham atas apa yang dilakukan Korut di masa lalu,” ujarnya saat diwawancarai CBS di program Face the Nation, Minggu (1/7) seperti dilansir Reuters.
Pernyataan Bolton itu seakan menjawab berita yang bertebaran dua hari sebelumnya. Yaitu, badan intelijen AS yakin Korut justru meningkatkan pengayaan uraniumnya beberapa bulan belakangan ini. Padahal, jika memang berniat menghentikan program nuklirnya, Korut tak perlu melakukan pengayaan uranium.
Jika informasi yang dipaparkan sumber NBC News itu benar, cuitan Presiden AS Donald Trump keliru. Suami Melania tersebut mengklaim Pyongyang telah memulai proses penghancuran program nuklirnya. Trump bahkan menegaskan bahwa Korut tak lagi menjadi ancaman.
Lima narasumber di internal pemerintah AS mengungkapkan bahwa Pyongyang punya lebih dari satu tempat rahasia untuk mendukung program nuklirnya. Yang diketahui publik secara luas adalah fasilitas produksi bahan bakar nuklir di Yongbyon.
”Ada bukti kuat bahwa mereka mencoba menipu AS,” ujar seorang pejabat seperti dilansir NBC.
Korut tetap memperkaya uranium, bahkan menjelang momen bersejarah pertemuan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un dan Trump di Singapura lalu. Produksi yang dilakukan Pyongyang justru lebih meningkat daripada sebelumnya.
CIA menolak mengomentari laporan NBC News tersebut. Departemen Luar Negeri juga melakukan hal serupa. Mereka menyatakan belum mengonfirmasi info tersebut serta tak ingin berkomentar terkait urusan intelijen. Setali tiga uang, Gedung Putih tutup mulut.