Duh! Setelah Suku Bunga Acuan Turun Kok Rupiah Melempem
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Jumat pagi (19/2) melemah 48 poin pada pukul 10.03 WIB.
Pelemahan 0,34 persen menyebabkan rupiah turun ke posisi Rp14.073 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.025 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, dari dalam negeri kebijakan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) berkontribusi menekan rupiah
"Karena perbedaan imbal hasil (yield) dengan dolar AS kian menipis," kata dia di Jakarta, Jumat.
Selain itu, lanjut Ariston, BI juga menurunkan angka prediksi pertumbuhan ekonomi 2021 karena kasus Covid-19 yang masih tinggi.
"Positivity rate Covid-19 di Indonesia masih tergolong tinggi dan hal ini menambah tekanan ke rupiah," ujar Ariston.
Dari faktor eksternal, kata dia, rupiah terkoreksi diperkirakan karena pelemahan bursa saham global.
"Rupiah berpotensi tertekan hari ini terhadap dolar AS seiring dengan penurunan indeks saham global," sebut Ariston.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Jumat pagi (19/2) melemah 48 poin pada pukul 10.03 WIB. Ada dua faktor yang menyebabkan hal ini, berikut...
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin