Duh Teganya, Dana KIP Disunat Pihak Sekolah
jpnn.com, JENEPONTO - Kasus pemotongan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) 2019 diduga terjadi di SDN 16 Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto, Sulsel.
Pemotongan tersebut bervariasi, antara Rp50 ribu sampai Rp100 ribu. Itu disesuaikan dengan varian jumlah yang diterima siswa berdasarkan kelas. Misalnya, kelas 1 Rp225 ribu, karena dipotong Rp50 ribu. Sehingga, hanya menerima Rp175 ribu. Kemudian kelas 4-6 yang harusnya menerima Rp450 ribu, yang diberikan hanya Rp350 ribu.
Salah satu orang tua murid, Dewi, mengeluhkan itu. Dia mengaku tidak ikhlas, sebab jumlah yang dipangkas terlalu besar. "Banyak itu, karena Rp100 ribu,"ungkap wanita yang mengaku anaknya duduk di kelas 5 tersebut.
Harusnya kata dia, biarkan orang tua masing-masing yang kasih gurunya seikhlasnya. "Kita juga mengerti," kata Dewi bersama orang tua lainnya kepada FAJAR (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Faktanya, Sejak 2005 Rekrut GTT dan Tenaganya Sangat Dibutuhkan
Orang tua lain, Suriyah, membenarkan adanya pemotongan itu. Sebab kata dia, sebelum-sebelumnya jumlah yang diterima itu utuh Rp450 ribu.
"Tetap ada yang dipotong. Namun, itu orang tua sendiri yang memberi," ungkapnya, menyebut anaknya sekarang duduk di kelas 6.
Sementara itu, Kepala sekolah SDN 16 Tamanroya, Pasauri Kamma, membantah adanya pemotongan dengan jumlah besaran tersebut. Jumlahnya Rp25 ribu saja. "Tapi itu bukan pemotongan namanya," sebutnya.
Orang tua peserta didik penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) mengeluhkan adanya pemotongan dana oleh pihak sekolah.
- ASABRI Bangun Fondasi KIP Lewat Uji Publik Bersama Komisi Informasi Pusat
- Senator Filep Wamafma Mengapresiasi Kemendikbud Tetap Jalankan Program Beasiswa PIP dan KIP Kuliah
- Nilai IKIP Provinsi Kaltim Masuk 3 Besar Nasional
- Gandeng KIP, Bapenda Banten Tegaskan Dukung Keterbukaan Informasi Publik
- Ketua KIP Sebut Pertamina Role Model Keterbukaan Informasi Publik Sektor Energi
- Perkuat Keterbukaan Informasi Publik, 6 BUMN Gelar Forum Edukasi Bersama KIP