Duh, Tingkat Pengangguran di Daerah Ini Masih Tinggi
jpnn.com - CILEGON – Jumlah pengangguran di Kota Cilegon cukup mengkhawatirkan. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten menyebutkan bahwa per Agustus 2015 tingkat pengangguran terbuka (TPT) usia 15 tahun ke atas di Banten mencapai 9,55 persen. Namun, di Cilegon jumlahnya melebihi rata-rata Provinsi Banten, yakni mencapai 12 persen.
Tingginya jumlah pengangguran di Kota Baja tentu saja menjadi sorotan serius panitia khusus (pansus) laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) walikota 2015. “Kami merasa prihatin sebab tingginya angka pengangguran itu belum membuat Pemkot Cilegon berupaya lebih keras mencari solusi bagaimana membuat lapangan kerja baru bagi warga,” kata anggota pansus Qoidatul Sitta, kemarin (17/4).
Sitta mendorong masyarakat agar meningkatan kompetensi. Balai Latihan Kerja yang ada di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar warga bisa bersaing. “Cara berpikir masyarakat memang harus diubah. Jangan sekadar mencari kerja saja, tapi bagaimana menjadi entrepreneurship,” ungkap politikus PKS ini.
Ketua Pansus LKPj Baheaki Sulaiman juga mengaku prihatin terhadap tingginya jumlah pengangguran. “Bagi saya, ini sangat ironis sekali. Sebuah kota industri semestinya rakyat Cilegon bisa menikmati, bisa bekerja di sektor-sektor pendukung industri. Tapi, nyatanya jumlah penganggurannya sangat tinggi, bahkan melebihi jumlah pengangguran provinsi,” katanya.
Ketua Fraksi PPP itu meminta seluruh SKPD agar bersama-sama menekan jumlah pengangguran tersebut dengan mendorong sektor usaha kecil menengah (UKM). “Pemkot harus bisa menumbuhkan industri padat karya dengan memberikan dukungan agar bisa tumbuh pelaku-pelaku UKM baru di Cilegon,” ujarnya.
Wali Kota Tb Iman Ariyadi menilai, tingginya pengangguran bisa terjadi karena Cilegon dianggap sebagai kota seksi sehingga banyak pendatang yang mencari penghidupan. “Selain karena banyaknya pendatang, industri di Cilegon ternyata padat modal sehingga situasi ekonomi global sedang baik atau buruk bisa berimbas langsung kepada industri yang ada,” jelas Iman.
Untuk menjawab hal itu, Iman berjanji tidak akan tinggal diam. Ia akan melakukan beberapa hal untuk mempercepat penyerapan anggaran, mempercepat pembangunan Pelabuhan Warnasari, pembangunan Jalan Lintas Utara (JLU), mendorong pertumbuhan dan perkembangan pelaku usaha dan akan mempersiapkan peraturan daerah (perda) perlindungan untuk tenaga kerja lokal.
“Ini semua sangat penting. Tinggal menentukan mana yang harus menjadi prioritas untuk menjawab tingginya jumlah pengangguran tersebut,” jelas Iman.
- Pemkot Pontianak Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas
- Jumlah Kendaraan di Kota Bandung saat Libur Natal Menurun
- Pastikan Keamanan Natal, Irjen Iqbal Kunjungi Sejumlah di Gereja di Pekanbaru
- Pj Gubernur Sumsel Jamin keselamatan Umat Katolik Saat Misa Natal 2024
- Eks Pejabat di Balik SPPD Fiktif DPRD Riau Bakal Dicekal ke Luar Negeri
- Polda Riau Musnahkan Setengah Ton Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Bukti Komitmen Kami