Duha Berjamaah dan Berdoa: Untung Lengser dari Tirta Pakuan

Duha Berjamaah dan Berdoa: Untung Lengser dari Tirta Pakuan
Ilustrasi.

Ricky Hardiansyah, ajudan kantor Untung Kurniadi juga berbagi kisah pilunya selama bekerja dengan dirut. Dia mengatakan, sebelum Untung masuk ke PDAM, dia sudah menjadi karyawan PDAM. Namun selama dua tahun Untung Kurniadi menjadi Dirut, dia merasakan kesewenang-wenangan. 

Menurutnya Untung merupakan pemimpin emosional dan suka mengeluarkan kata-kata kotor saat marah. "Saya sering dibilang an**** dan kata-kata kotor lain kalau Untung marah," jelasnya melalui pengeras suara di hadapan massa pegawai PDAM yang melakukan aksi demo.

Sementara Sarjono, mengaku sudah 22 tahun mengabdi di PDAM, namun dua tahun Untung menjadi dirut, dia sudah di buatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan diintimidasi akan dipindahkan ke Bekasi. Namun dia menolak hal itu. "Untung baru dua tahun menjabat saya sudah di BAP. Sebelumnya selama 22 tahun, saya tidak pernah di BAP," jelasnya.

Aksi hari keempat demonstrasi kemarin dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Dan sempat istirahat untuk melaksanakan salat Zuhur berjamaah di masjid. Dan sesudah Zuhur, aksi demo dilaksanakan kembali di halaman kantor PDAM.

Sementara perihal tudingan-tudingan kepada pegawaianya ini, Dirut PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Untung Kurniadi mengaku, tidak pernah melakukan pemotongan uang insentif di PDAM seperti yang diadukan. 

Menurut dia uang insentif itu keluar berdasarkan kinerja, dan menurutnya karyawan pun sudah menandatanganinya. “Saya tidak potong uang intensif, kalau dipotong, itu misalnya karyawan tanda tangan Rp1juta, mereka terima Rp500 ribu,” kata Untung Rabu (17/2). (ral/c/adk/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News