Duh...Di Kampung Halaman Anggota Gafatar Malah Ditolak Warga
.jpg)
jpnn.com - RANGKASBITUNG – Pemerintah mengembalikan ribuan anggota Gafatar di Kalimantan ke daerah asal mereka masing-masing. Namun anehnya orang-orang yang sebelumnya ramai diberitakan hilang ini ternyata tidak diinginkan lagi keberadaannya oleh masyarakat di kampung mereka sendiri.
Hal itu setidaknya terjadi kepada para pengikut Gafatar asal Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Sekitar 182 orang warga menandatangani surat pernyataan menolak kepulangan anggota Gafatar ke kampung halaman.
”Seluruh warga di Rangkasbitung Timur menolak kehadiran kembali warga yang sudah tergabung kedalam Gafata, karena mereka dikhawatirkan akan kembali melangsungkan aktivitas yang menyesatkan di masyarakat,” tegas Kepala Desa Rangkasbitung Timur Neneng Nurcahyati, Rabu (20/1).
Menurut dia, warga sudah pernah memberikan satu kali kesempatan kepada para pengikut Gafatar untuk meninggalkan kelompok yang dituding menyebarkan aliran sesat tersebut. Namun kenyataanya tak lama kemudian sebanyak 25 orang warga Desa Rangkasbitung Timur tiba-tiba saja menghilang dan belakangan diketahui berada di Kalimantan bersama para pengikut Gafatar lainnya.
Sementara Ketua Bakorpakem Kabupaten Lebak Rini Hartati mengatakan, pihaknya akan berusaha menetralisir gerakan penolakan anggota Gafatar. Pasalnya, Pemkab Lebak melihatnya berpotensi menimbulkan konflik antar masyarakat.
”Mereka yang terlanjur masuk organisansi Gafatar dan ingin pulang kampung, itu adalah suatu keberuntungan. Jika warga menolak, mau kemana mereka pergi? Yang jelas kami akan terus memberi penyuluhan kepada masyarakat, agar tidak terlalu radikal dalam menyikapi rencana kepulangan warga yang terlanjur masuk Gafatar untuk kembli ke keluarga mereka,” kata Rini yang juga Kajari Lebak ini. (yas/dil/jpnn)
RANGKASBITUNG – Pemerintah mengembalikan ribuan anggota Gafatar di Kalimantan ke daerah asal mereka masing-masing. Namun anehnya orang-orang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ada yang Mau Membunuh Kang Dedi Mulyadi, Polda Jabar Siap Turun Tangan
- Gunung Semeru Erupsi Rabu Pagi, Tinggi Kolom Letusan 900 Meter di Atas Puncak
- Megap-megap, Ada Pemda Meminta Seleksi PPPK Tahap 2 Tidak Dilanjutkan
- Gubernur Luthfi Bentuk Tim Khusus untuk Atasi Darurat Sampah
- Dokter PPDS Anestesi Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen di RSUP Hoesin Palembang
- Feby Deru Ajak PIM Sumsel dan Tim Penggerak PKK Berkolaborasi dalam Kegiatan Sosial