Duh...Sekolah Terpaksa Sibuk Cari Utangan
Upaya untuk menutup bantuan yang tersendat itu sebenarnya sudah dilakukan sekolah.
Di antaranya, mengirit pengeluaran dana bantuan operasional pendidikan daerah (bopda) yang cair awal bulan lalu.
Namun, tetap saja dana tersebut tidak bisa menutupi kebutuhan yang terus membengkak dari hari ke hari.
Dana yang ada saat ini dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan yang tidak bisa ditunda.
Misal, gaji guru tidak tetap (GTT). Apabila hak guru tersebut tidak dipenuhi, tentu problem akan semakin ruwet.
Di SDN Kandangan I, ada sekitar 703 siswa. Setiap siswa mendapatkan bantuan BOS Rp 800 ribu per tahun.
Jika dikalkulasikan, seharusnya pada triwulan I sekolah menerima sekitar Rp 140 juta.
Keresahan tidak kunjung cairnya BOS tersebut juga dirasakan Kepala SD Ahmad Yani Anis Soeparlin.
Kucuran dana bantuan operasional sekolah (BOS) triwulan I hingga saat ini belum bisa dinikmati oleh sekolah.
- Polisi Bongkar Kasus Pungli Dana Pendidikan di Majene
- Mantan Kepala Sekolah dan Bendahara Ditahan Gegara Korupsi Dana BOS
- Dana BOS Aman jika Seluruh Guru Honorer jadi PPPK, Begini Penjelasannya
- Andreas Komisi X Anggap Upaya Memasukkan Program Makan Siang Gratis ke Dana BOS Keliru
- FSGI Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran untuk Siswa, Berpotensi Mubazir
- Federasi Serikat Guru Indonesia Tolak Penggunaan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis