Duit ERP Tak Dipakai Membangun Jakarta
jpnn.com, JAKARTA - Electronic Road Pr?icing bakal segera diberlakukan di sejumlah jalan ibu kota. Jalan berbayar ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan mobil pribadi oleh warga ibu kota dan wilayah sekitar.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan sistem ERP tersebut diberlakukan bertujuan untuk membatasi kendaraan pribadi roda empat yang masuk di jalur arteri maupun jalan tol di ibu kota.
Dengan begitu, pengendara mobil pribadi akan berpikir dua kali bila ingin masuk ke jalur nasional yang terbilang rawan menimbulkan kemacetan.
"Pengendara kena charge karena mobilnya membuat kemacetan. Dia (pengendara) masuk, bikin macet, makanya kena bayar. Space jalan kan dipakai dia," terang Bambang saat dikonfirmasi, Sabtu (20/10).
Dia menambahkan, pengguna jalan dari luar kota saat melintas di jalur yang diberlakukan ERP pun bakal terkena tarif. Menurutnya, siapa pun yang melintas jalur ERP, artinya menyumbang dampak kemacetan.
Sehingga, kata Bambang, jangan disalahartikan bahwa beban tarif ERP itu untuk pajak negara atau Pemprov DKI. Akan tetapi, pengguna jalan tersebut memakai space jalan nasional yang rawan kemacetan.
"Jadi jangan salah dipahami. Jangan salah miss-interpretasi. Jadi, jangan disangka bahwa mereka membayar itu untuk membangun Jakarta. Bukan, bukan itu. Karena dia masuk Jakarta di jalan Sudirman Thamrin, pakai jalur Nasional. Artinya, jalan dipakai sama dia. Jadi mereka dikenakan tarif," terangnya. (wiw/JPC)
Electronic Road Pr?icing bakal segera diberlakukan di sejumlah jalan ibu kota. Namun, harus dipahami bahwa beban tarif ERP itu untuk Pemprov DKI
Redaktur & Reporter : Adil
- Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dicopot dari Jabatan Imbas Dugaan Kasus Korupsi
- Jalan Berbayar di Jakarta Hanya di Zona Transportasi Umum Lengkap
- DPRD Usulkan Nama Pj Gubernur, Heru Budi Terhempas
- Pemprov DKI Launching Anugerah Humas Jakarta 2024
- Bantah Anies, Anak Buah Heru Tegaskan Kebijakan PBB-P2 Pro-Rakyat Kecil
- Sopir Jaklingko Demo di Balai Kota, Anies Banggakan Masanya