Duit Minyak Mengering, Saudi Jadi Tak Ramah ke Pekerja Asing
jpnn.com, RIYADH - Arab Saudi terus berbenah diri demi mengantisipasi makin minimnya pendapatan dari sektor minyak dan gas (migas). Salah satunya dengan membatasi jenis pekerjaan yang boleh diambil oleh orang asing.
Kebijakan Terbaru Kementerian Tenaga Kerja Saudi adalah melarang ekspratriat menekuni 12 macam profesi. Kebijakan ini baru akan beroperasi pada September 2018.
Profesi terlarang itu antara lain, penjual jam, penjual kaca mata dan sejenisnya, penjual peralatan medis, penjual barang elektronik, penjual suku cadang otomotif, penjual material bangunan, penjual mobil, penjual furnitur, dan lainnya.
Mulai September 2018, hanya warga negara Saudi yang boleh menjalankan profesi tersebut.
Larangan ini diberlakukan untuk mendorong lebih banyak WN Saudi bekerja di sektor swasta. Sehingga rakyat lebih produktif dan beban pemerintah jadi ringan.
Dalam menerapkan larangan tersebut, pemerintah Saudi segera membentuk komite khusus untuk memfasilitasi proyek-proyek tersebut untuk warga Saudi.
Selama berpuluh-puluh tahun pemerintah Saudi terkesan tidak peduli akan serbuan pekerja asing. Pasalnya, ada pemasukan dari sektor migas yang cukup untuk membiayai berbagai subsidi ke rakyat.
Namun, beberapa tahun terakhir harga minyak terus merosot. Karena itu, Saudi pun mulai berubah menjadi tidak ramah kepada pekerja asing. (mel/rmol)
Saudi terus berbenah demi mengantisipasi makin mengeringnya duit dari sektor migas. Kini negeri petrodolar itu mulai tidak ramah kepada pekerja asing
Redaktur & Reporter : Adil
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti
- Ada Tumbal di Balik Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
- Indonesia vs Arab Saudi 2-0: Reaksi Marselino Ferdinan Menjadi Pahlawan Kemenangan
- Klasemen Sementara Grup C: Timnas Indonesia Terbang, Arab Saudi Melorot
- Timnas Indonesia Gasak Arab Saudi, Sejarah Tercipta!