Dukung 2 Komisioner Mendaftar Capim KPK, KPSN Ingin Cabut Akar Mafia Bola
jpnn.com, JAKARTA - Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) memiliki alasan kuat mengirim dua komisionernya, Karyudi Sutajah Putra dan Benny Erwin, sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPSN ingin mencabut akar korupsi di PSSI. Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono mengatakan, akar korupsi di PSSI dan persepakbolaan Indonesia sulit dicabut karena ada mafia.
Menurut Suhendra, sejak berdiri pada 2003, KPK belum pernah menyentuh dugaan korupsi di tubuh PSSI dan persepakbolaan nasional.
Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri akhirnya turun tangan dan menetapkan 17 orang sebagai tersangka match fixing dan perusakan barang bukti terkait pengaturan skor pertandingan.
Ketika Satgas Antimafia Bola berakhir masa tugasnya per Jumat (21/6), kata Suhendra, perjuangan KPSN selanjutnya dalam membersihkan PSSI adalah dengan mengandeng KPK di samping Polri.
"Kami sudah berkirim surat untuk minta audiensi dengan pimpinan KPK," kata Suhendra, Sabtu (22/6).
Dia menilai ke depan akan lebih efektif bila KPSN punya kepanjangan tangan di KPK dengan menempatkan komisionernya di kursi pimpinan lembaga antirasuah itu.
"Pemberantasan mafia bola hanya salah satu dari seluruh agenda besar pemberantasan korupsi yang sudah akut bak kanker stadium empat," jelasnya.
Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) memiliki alasan kuat mengirim dua komisionernya, Karyudi Sutajah Putra dan Benny Erwin, sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
- Piala AFF 2024: Kamboja Diganggu Isu Pengaturan Skor
- Jangan Coba Main Sabun di Liga 2, Erick Thohir Siap Ambil Tindakan Tegas
- Erick Thohir: Tak Ada Toleransi Bagi Pelaku Match Fixing
- Tiga Tersangka Mafia Bola Match Fixing Ditahan
- Kasus Match Fixing Terbongkar: PSS Sleman Terancam Degradasi, Persikabo 1973 Pengurangan Poin
- Sejak 2008 Aktor Intelektual Kasus Pengaturan Skor Ini Tidak Pernah Tersentuh Hukum