Dukung Gerakan Anti-Tiongkok, Raja Media Hong Kong Disikat Polisi
jpnn.com, HONG KONG - Pendukung demonstrasi Hong Kong, Jimmy Lai Chee Ying ditangkap atas tuduhan pelanggaran Undang-Undang Keamanan Nasional. Dia dianggap berkolusi dengan kekuatan asing.
Beberapa sumber yang dekat dengan Kepolisian Hong Kong, Senin (10/8) pagi, memastikan penangkapan aktivis yang juga pendiri tabloid gaya hidup Hong Kong Apple Daily tersebut.
Peristiwa itu merupakan yang pertama kalinya raja media lokal ditangkap atas tuduhan pelanggaran UU Nasional Hong Kong.
Undang-undang tersebut diberlakukan per 30 Juni 2020 dengan empat jenis tindak pidana di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR), yakni pemisahan diri, subversi atas kekuasaan negara, kegiatan terorisme, dan berkolusi dengan kekuatan asing untuk membahayakan keamanan nasional.
Lai beberapa kali ditangkap pada tahun-tahun sebelumnya atas tuduhan terlibat perkumpulan yang melanggar hukum dan mengintimidasi jurnalis, melanggar perintah polisi, dan bentrok dengan polisi.
Namun, pria tersebut selalu berhasil bebas dengan jaminan, meski dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Lai dapat dijatuhi hukuman maksimal, penjara seumur hidup, karena menurut undang-undang tersebut pelaku pidana utama akan menghadapi hukuman berat.
Media lokal di Hong Kong juga melaporkan bahwa selain Lai, enam orang lainnya termasuk dua putranya juga telah ditangkap karena dianggap berkolusi dengan kekuatan asing. Lai juga dituduh melakukan penipuan. (ant/dil/jpnn)
Berkat undang-undang represif pesanan Tiongkok, polisi Hong Kong akhirnya bisa menangkap raja media Jimmy Lai
Redaktur & Reporter : Adil
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Titik Pulang
- Bertemu Zhao Leji, Prabowo Tegaskan Komitmen Pererat Hubungan Indonesia-Tiongkok