Dukung Ide Jokowi Terkait Hari Santri Nasional dengan Syarat
jpnn.com - JAKARTA – Ide Joko Widodo yang ingin menjadi 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional jika terpilih menjadi Presiden RI mendapatkan dukungan. Namun, ulama besar Nahdlatul Ulama Kiai Haji Syukron Ma'mun mengatakan penetapan Hari Santri Nasional itu bukan berdasarkan 1 Muharram atau tahun baru hijriah.
“Saya mendukung adanya Hari Santri Nasional. Tapi, penetapannya itu yang ada kaitannya dengan pesantren," ungkap Kiai Syukron yang juga pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jakarta ini, Jumat (4/7).
Dijelaskan Syukron, seharusnya wacana penetapan Hari Santri Nasional itu berdasarkan sejarah pesantren. Misalnya soal pesantren pertama yang dibangun di Indonesia saat zaman Wali Songo.
“Pesantren Sunan Ampel yang pertama itu didirikan. Nah tolong itu telusuri sejarahnya karena ada kaitannya," kata dia.
Sedangkan 1 Muharram, lanjutnya, merupakan Tahun Baru Islam di mana Nabi Muhammad berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Sehingga, kata dia, tidak ada kaitannya dengan sejarah pesantren atau santri di Indonesia.
Namun demikian, Syukron tidak ingin mengatakan jika wacana Hari Santri Nasional seperti ide Jokowi adalah bentuk pencitraan untuk memenangkan pemilihan presiden pada 9 Juli 2014 nanti.
“Saya cuma mau mengometari kalau mau bikin Hari Santri Nasional yang ada kaitannya dengan pesantren. Kalau 1 Muharram itu tidak ada kaitannya dengan pesantren, (tapi) itu hijrahnya Rasul,” katanya lagi.
Ia mengaku prihatin atas kampanye yang saling menyerang antarpribadi dan kekurangan masing-masing yang marak terjadi belakangan ini. Menurut dia, mestinya dalam kampanye itu tidak ada serang menyerang pribadi. Tapi, hendaknya adu konsep dan adu misinya sehingga rakyat dewasa.
Dia pun menilai saat ini yang menjadi capres atau cawapres merupakan putra terbaik bangsa. “Pak Prabowo-Hatta maupun Pak Jokowi-JK itu semuanya calon dan putra terbaik bangsa, serta sudah disahkan oleh KPU. Maka hendaknya yang diadu adalah konsepnya visi dan misinya," kata dia.
JAKARTA – Ide Joko Widodo yang ingin menjadi 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional jika terpilih menjadi Presiden RI mendapatkan dukungan.
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Kaesang Yakin 70 Persen Pemilih Sragen Pilih Sigit-Suroto
- Ketua DPRD Kota Sibolga: Saya Berkomitmen Menjalankan Tanggung Jawab Secara Profesionalisme
- Dambakan Pembangunan di Jateng, Pemuda Solo Dukung Luthfi-Taj Yasin
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- Survei Tatap Muka Poltracking Indonesia: Isran Noor-Hadi 52.9%, Rudy Mas'ud-Seno Aji 38,4%