Dukung Jokowi, Ginanjar Yakinkan Kesetiaannya dengan Golkar

jpnn.com - JAKARTA - Politisi senior Partai Golkar, Ginanjar Kartasasmita telah menyatakan dukungannya kepada pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Sikap Ginandjar berseberangan dengan partainya yang memilih untuk mengusung pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Menurut Ginanjar, dukungannya kepada Jokowi sah-sah saja. Ia menilai, pilihan dalam pemilu presiden (Pilpres) sifatnya lebih personal dan tidak tergantung partai.
"Pilpres itu sudah lebih pribadi. Lebih melihat karakter, sifat, track record calon, partai nomor dua. Syukur-syukur kalau partainya sama dengan karakter," ucapnya kepada wartawan usai menerima Jokowi di kediaman pribadinya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/6).
Ginanjar pun menyayangkan sikap partainya yang memberi sanksi kepada kader pro-Jokowi. Menurutnya, keputusan yang dibuat Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie itu berlebihan.
Purnawirawan TNI AU ini juga tidak terima jika dirinya dianggap mengkhianati Golkar karena mendukung Jokowi. Ia menegaskan bahwa tidak ada kader yang lebih "kuning" dari dirinya.
"Saya sudah jadi Dewan Pembina Golkar sejak tahun 1983. Waktu itu mungkin ada petinggi-petinggi Golkar saat ini yang masih SD atau SMP. Jadi tidak ada ada orang yang bisa katakan lebih Golkar dari saya," tegas Menko Perekonomian era Soeharto ini.
Lebih lanjut Ginanjar mengaku sudah lama terkesan dengan karakter Jokowi yang sederhana, rendah hati dan santun. Menurutnya, karakter pemimpin seperti Jokowi lah yang dibutuhkan Indonesia saat ini.
"Waktu mau jadi gubernur, beliau juga datang ke sini. Padahal di DKI ini orang sunda sedikit. Ini menunjukkan kerendahhatian beliau. Sifat ini diharapkan oleh masyarakat. Bangsa membutuhkan pemimpin yang sederhana," ungkapnya.(dil/jpnn)
JAKARTA - Politisi senior Partai Golkar, Ginanjar Kartasasmita telah menyatakan dukungannya kepada pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo-Jusuf
- Diserahkan ke Kejaksaan, Aipda Robig Dijerat Pasal Berlapis, Terancam 15 Tahun Penjara
- Dituding Kewalahan saat Sidang, Hotman Sebut Razman Takut Hakim
- DPR Sebut Pengangkatan PPPK 2024 Tahap 1 Dilaksanakan Tahun Ini, Honorer Tenang ya
- Kemenhut Tegaskan Anggaran Pengelola FOLU Net Sink 2030 Berasal dari Non-APBN
- Sahroni Apresiasi Kinerja Bareskrim Mengungkap 4,1 Ton Narkoba dalam 2 Bulan
- Eksepsi Tom Lembong, Kejanggalan Dakwaan Jaksa dalam Kasus Importasi Gula Diungkap