Dukung Keputusan PSSI Hapus Regulasi Kewajiban Mainkan Pemain U-23
jpnn.com, JAKARTA - Keputusan PSSI menghapus regulasi kewajiban memainkan pemain U-23 di Liga 1 mendapat dukungan mayoritas pelaku sepak bola tanah air.
Ya, baik dari komponen pemain, pelatih maupun manajamen, sama sama mengakui bahwa, apa yang dilakukan oleh otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu sudah tepat.
Salah satu gelandang muda Bhayangkara FC yang menjadi motor serangan Timnas U-22, Evan Dimas Darmono misalnya.
Dia menilai bahwa, selalu ada hikmah positif dibalik setiap kebijakan yang diambil oleh PSSI. Termasuk keputusan untuk menghilangkan kewajiban memainkan tiga pemain U-23 minimal selama babak pertama itu.
"Karena dengan tidak adanya regulasi itu, maka semua pemain harus siap-siap bersaing secara terbuka. Entah mereka pemain pemain muda yang baru muncul, atau yang sudah berstatus pemain senior," kata Evan.
"Jadi, ini sebenarnya tantangan bagi pemain pemain muda. Apakah mereka bisa bersaing untuk masuk line up atau tidak," lanjutnya.
Selain Evan, kapten Timnas U-22 yang baru membela Indonesia di SEA Games Kuala Lumpur, Hansamu Yama juga punya pendapat serupa. Menurut dia, pasti ada dampak positif dari kebijakan PSSI itu.
"Biar pemain muda bisa bersaing secara fair, bukan main karena untuk memenuhi regulasi saja," beber dia.
- Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Gagal Penuhi Target, PSSI Evaluasi Shin Tae Yong?
- Tanpa Pemain Diaspora PSSI, Shin Tae Yong Hanya Pelatih Biasa
- Ternyata Ini Target PSSI untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Kementerian PU Dorong Pengelolaan Stadion Berstandar Tinggi
- Pesan Tegas Erick Thohir untuk Shin Tae Yong: Jangan Banyak Mengeluh, Fokus di Program
- Timnas Indonesia Gagal Mengalahkan Laos, Erick Thohir tidak Puas