Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi

Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
IFAD dan IsDB mengembangkan pertanian di dataran tinggi. Dok: source for JPNN.

"Kami harus memastikan agar petani mendapatkan pendapatan yang baik agar mereka tidak beralih ke komoditas lain. Salah satunya adalah dengan mengurangi biaya produksi melalui penyediaan mesin, pembangunan infrastruktur, serta dukungan untuk irigasi dan pemasaran," ujarnya.

Program pemasaran juga menjadi fokus utama, di mana petani diberikan pelatihan untuk menjual hasil pertanian mereka dengan harga yang lebih baik. "Produk yang meningkat harus dapat terjual dengan baik, sehingga kami melibatkan petani dalam menemukan pembeli yang tepat," katanya.

Menurut Rahmanto, keberhasilan program UPLAND dapat diukur melalui kualitas produk yang dihasilkan. Jika produk unggulan memiliki kualitas yang baik, maka akan lebih mudah untuk bersaing di pasar.

"Dengan kualitas yang terjaga, produk kami bisa diterima dengan baik, baik di pasar nasional maupun internasional," katanya.

Malang menjadi salah satu daerah percontohan sukses program UPLAND, dengan bawang merah sebagai komoditas unggulannya. Namun, setiap daerah akan mendapatkan pendekatan yang berbeda sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal.

"Misalnya, di Tasikmalaya dan Magelang, kami fokus pada padi organik," ujar Rahmanto.

Country Director South East Asia and The Pacific, Sub Regional Office IFAD, Hani A Elsadani Salem menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan.

Selain itu, IFAD berkomitmen untuk mendukung petani miskin di Indonesia. Elsadani Salem menilai bahwa bantuan yang diberikan langsung kepada petani dalam berbagai aspek akan meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.

IsDB bersama dengan IFAD berusaha mengembangkan pertanian dataran tinggi untuk mendukung ketahanan pangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News