Dukung Ketahanan Pangan, Kemdiktisaintek Galakkan Riset & Inovasi Benih Unggul
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) siap mendukung pencapaian ketahanan pangan.
Perwakilan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) Fauzan Adziman menyampaikan beberapa komoditas pangan penting Indonesia, pemenuhan suplainya masih tergantung impor.
Untuk itu, diperlukan berbagai langkah strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan, salah satu strateginya adalah dengan pengembangan benih unggul.
Pengembangan benih unggul di Indonesia masih sangat terbatas dan masih banyak tergantung pada benih impor.
"Oleh karena itu, perlu digalakkan riset dan inovasi untuk menghasilkan benih-benih unggul untuk berbagai komoditas pangan yang penting," kata Fauzan saat Taklimat Media 2025 “Arah dan Kebijakan Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025”, Jumat (3/1).
Dia mengungkapkan, Ditjen Risbang sudah bertemu dengan lebih dari 25 pakar dari perguruan tinggi untuk membahas strategi-strategi yang dapat dikembangkan.
Sejauh ini, strategi penting nomor satu adalah benih unggul.
Strategi berikutnya adalah intensifikasi. Strategi ini perlu digunakan karena dapat diimplementasikan tanpa memperluas lahan areal tanam.
Dukung ketahanan pangan, Kemdiktisaintek galakkan riset & inovasi menghasilkan benih unggul
- PAN Minta Menhut Berhati-hati Soal Rencana Mengubah 20 Juta Hektare Hutan Jadi Lahan Pangan dan Energi
- Mendes Yandri Optimistis Target Ketahanan Pangan Tercapai Berkat Dukungan Stakeholder
- Ratas dengan Prabowo, Menhut Singgung Potensi Hutan Jadi Cadangan Pangan
- Demi Swasembada Pangan, Kementan Perkuat Fungsi Penyuluh Pertanian
- Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton
- Sebegini Harga Bahan Pangan Secara Umum, Berapa Harga Cabai dan Minyak?