Dukung Ketahanan Pangan, Kemdiktisaintek Galakkan Riset & Inovasi Benih Unggul

Strategi ini lebih mengutamakan penggunaan teknologi dalam budidaya pertanian.
Fauzan Adzimen mencontohkan, di Bondowoso produksi padi jika tanpa dilakukan intensifikasi, sawah hanya bisa menghasilkan gabah 5 ton per hektare.
Dengan implementasi intensifikasi pertanian berbasis riset organik, produksi bisa meningkat menjadi 8 ton per hektare.
Peran riset dalam upaya mencapai ketahanan pangan adalah untuk meningkatkan nilai tambah baik dalam hal produktivitas benih melalui teknologi genomics.
Selain itu, riset juga berperan dalam optimalisasi penggunaan lahan melalui implementasi berbagai teknologi baik berbasis internet of things (IoT) dan juga kecerdasan buatan.
“Jadi, tanpa memperbesar lahan, namun dapat meningkatkan produktifitas pertanian yang bermuara pada pencapaian ketahanan pangan,” jelas Fauzan Adziman. (esy/jpnn)
Dukung ketahanan pangan, Kemdiktisaintek galakkan riset & inovasi menghasilkan benih unggul
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad
- Perpres Tukin Dosen & ASN Kemdiktisaintek Terbit, 3 Menteri Ungkap 5 Poin Penting
- Terima Gubernur Provinsi Tomsk Rusia, Sultan Bahas Kerja Sama di Bidang Riset Hingga Sister City
- FH UKI dan Universitas Sevilla Jalin Kerja Sama di Bidang Riset dan Akademis
- Wamen Diktisaintek Dukung Langkah Atma Jaya Menuju Universitas Berbasis Riset
- Herman Deru Optimistis OPLA Dongkrak Sumsel ke Peringkat Tiga Penghasil Pangan Nasional
- Lebih Dari 20 Mafia Minyak Goreng dan Pupuk Sudah Disikat, Kena Jeratan Hukum