Dukung Kolintang Goes to UNESCO, PINKAN Indonesia Lakukan Ini, Keren
Prof Franki Raden, PhD, Etnomusikolog menyampaikan bahwa jalur tersebut sudah dikomunikasikan dengan perwakilan dari negara Filipina dan mereka menyambut dengan antusias.
Tim pengusung fokus pada Multi nation atau jointly submision sesuai yang diputuskan oleh Kemendikbudristek.
Jika tahun ini tidak lolos maka tahun depan bisa mengajukan ulang. Itulah salah satu keuntungan kalau diajukan melalui Joint submission dan tidak ada persaingan yang ketat lagi.
Sedangkan kalau diajukan tunggal apabila tahun ini tidak lolos maka dapat diajukan kembali 2 (dua) tahun kemudian dan saingannya akan lebih banyak.
Pemerhati Kolintang Mayor Jenderal TNI (Purn.) Lodewyk Pusung menyebut strategi Multi Nation atau Jointly submision tersebut diyakini akan berhasil.
Lodewijk Pusung mengharapkan Pemda Sulawesi Utara dapat mendukung strategi Jointly submission ini.
”Kalau ajukan tunggal, akan kesulitan nanti dua tahun baru bisa mengusulkan dan akan muncul banyak saingan. Tetapi kalau multi nation jika tahun ini tidak bisa tahun depan pasti bisa,” ujar eks Asops Panglima TNI.(fri/jpnn)
Alat musik kolintang dianggap layak untuk mendapatkan pengakuan Unesco sebagai warisan budaya tak benda Indonesia asal Minahasa, Sulawesi Utara.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- HBN 2024, Anak Muda Berperan Penting dalam Melestarikan Batik
- Menparekraf Sandiaga Uno Dorong UMKM di Palembang Mendunia
- UNESCO Jadikan Arsip Pabrik Indarung 1 Semen Padang sebagai Memory of The World Asia Pasifik
- Warga Mesir Ingin Menduniakan Bahasa Indonesia, Animonya Tinggi
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya